TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sejumlah pemimpin Eropa dan Sekretaris Jenderal NATO akan terbang ke Washington pada Senin (18/8/2029) untuk bertemu Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy guna membahas situasi terkini di Ukraina.

Pertemuan ini dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Finlandia Alexander Stubb, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, serta Sekjen NATO Mark Rutte.

Pemerintah Jerman menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk pertukaran informasi menyusul pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pekan lalu. "Kanselir Merz akan mendiskusikan upaya perdamaian terbaru sekaligus menegaskan komitmen Jerman untuk mencapai penyelesaian damai secepatnya," ujar juru bicara pemerintah Stefan Kornelius.

Pembahasan akan mencakup jaminan keamanan, isu teritorial, bantuan pertahanan untuk Ukraina, serta kelanjutan sanksi terhadap Rusia. Sementara itu, Finlandia mengonfirmasi kehadiran Presiden Stubb dalam pertemuan yang disebut sebagai diskusi tentang perdamaian di Ukraina.

Von der Leyen melalui platform X menyatakan bahwa setelah bertemu Zelenskyy di Brussel dan menghadiri konferensi Coalition of the Willing pada Minggu, ia akan berangkat ke Washington atas undangan Zelenskyy untuk bergabung dalam pembicaraan di Gedung Putih.

Kehadiran Macron dan Meloni juga telah dikonfirmasi oleh pihak masing-masing, sementara NATO mengumumkan partisipasi Rutte.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga akan hadir dalam pertemuan ini. Menurut pernyataan Downing Street, Starmer dan para pemimpin Eropa siap mendukung langkah-langkah perdamaian selanjutnya serta mempertegas dukungan jangka panjang bagi Ukraina.

Sebelumnya, Trump dan Putin menggelar pertemuan tertutup selama tiga jam pada Jumat lalu. Putin menyatakan bahwa kedua pihak telah mencapai sebuah pemahaman. Trump kemudian menegaskan bahwa keputusan selanjutnya berada di tangan Zelenskyy dan para pemimpin Eropa.

"Banyak poin sudah disepakati. Tinggal satu atau dua hal penting yang perlu diselesaikan, tapi saya yakin bisa tercapai," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

"Sekarang, semuanya tergantung Presiden Zelenskyy. Negara-negara Eropa juga harus lebih terlibat, tetapi keputusan akhir ada padanya," tambahnya. (*)