TIMES JAKARTA, YOGYAKARTA – Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar yang setiap tahunnya menampung ribuan siswa dan mahasiswa dari berbagai daerah. Aktivitas akademik yang padat membuat perangkat belajar seperti komputer dan laptop menjadi kebutuhan utama bagi mereka.
Namun, tingginya harga laptop baru belakangan ini menjadi kendala bagi banyak mahasiswa maupun pelaku UMKM di Yogyakarta. Kondisi ekonomi yang menantang membuat sebagian dari mereka harus mencari alternatif perangkat yang tetap mumpuni tetapi lebih terjangkau.
Menjawab kebutuhan tersebut, Mumtaz Computer—toko yang berlokasi di Sleman—hadir menawarkan solusi melalui lini laptop baru dan laptop bekas berkualitas.
Pemilik toko, Erdin R. Sofyan, mengatakan pihaknya berkomitmen menyediakan perangkat berspesifikasi tinggi dengan harga yang tetap ramah di kantong pelajar.
“Harga laptop baru saat ini cukup tinggi dan menjadi kendala bagi mahasiswa. Karena itu, kami menghadirkan laptop second berkualitas dan produk baru dengan harga yang bersahabat,” jelasnya, Jumat (5/12/2025).
Menurut Erdin, kebutuhan mahasiswa dan pekerja kreatif di Yogyakarta tak jarang menuntut spesifikasi tinggi seperti prosesor Core i5 hingga i7.
Di sisi lain, anggaran yang terbatas sering menjadi hambatan. Karena itu, pihaknya memastikan setiap perangkat yang dijual telah melalui proses uji fungsi ketat sehingga aman digunakan untuk aktivitas akademik maupun pekerjaan.
Tidak hanya menyediakan ragam pilihan, Mumtaz Computer juga mengedepankan transparansi kondisi produk dan edukasi kepada konsumen agar mereka mendapatkan spesifikasi yang sesuai kebutuhan. Toko tersebut memberikan garansi serta layanan purna jual sebagai bentuk komitmen membangun kepercayaan pelanggan.
“Bisnis ini bukan sekadar jual beli putus. Kami ingin pelanggan merasa aman melalui garansi dan layanan purna jual. Kepercayaan mereka adalah aset terbesar bagi kami,” ujarnya.
Saat ini, Mumtaz Computer melayani pembelian langsung di gerai mereka di kawasan Condongcatur, Sleman, serta pengiriman ke seluruh Indonesia dengan standar keamanan pengemasan yang ketat. (*)
| Pewarta | : Joko Wiyono |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |