TIMES JAKARTA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir dalam menghadapi gugatan Israel di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Gugatan tersebut muncul setelah Indonesia menolak memberikan visa bagi atlet Israel yang hendak mengikuti Kejuaraan Senam Dunia 2025 di Jakarta.

Menurut HNW, sikap tegas pemerintah sudah tepat dan perlu dipertahankan. Ia menilai langkah Menpora menunjukkan keberanian Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan dan prinsip hukum yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional.

“Saya mendukung penuh sikap Menpora Erick Thohir yang secara bermartabat akan menghadapi gugatan Israel di CAS. Indonesia tetap harus menjadi tuan rumah Kejuaraan Senam Dunia, namun tanpa keikutsertaan atlet Israel. Ini bentuk konsistensi kita menolak negara penjajah dan apartheid yang menjajah Palestina,” ujar HNW melalui keterangan pers di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

HNW menegaskan, dasar hukum penolakan terhadap Israel sudah kuat. Konstitusi UUD 1945 secara tegas menolak segala bentuk penjajahan. Ketentuan ini diturunkan dalam sejumlah peraturan, mulai dari Undang-Undang Keimigrasian hingga peraturan Kementerian Luar Negeri, yang menegaskan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

“Secara hukum nasional, posisi Indonesia sudah jelas. Tidak ada dasar bagi atlet Israel untuk bisa masuk dan bertanding di wilayah hukum Indonesia,” tegasnya.

Selain itu, HNW juga merujuk pada pendapat hukum Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli 2024 yang menyatakan seluruh negara wajib untuk tidak mengakui kehadiran Israel yang melanggar hukum internasional di wilayah Palestina.

“Israel bukan hanya melanggar hukum, tapi juga melakukan genosida dan pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk sekitar 350 atlet Gaza. Bahkan setelah gencatan senjata disepakati, mereka tetap menyerang dan memperluas pendudukan ilegal di Tepi Barat,” tambahnya. 

HNW menilai Indonesia tidak sendirian dalam mengambil sikap tersebut. Ia mencontohkan sejumlah negara Eropa seperti Belgia dan Italia yang juga pernah menolak kehadiran atlet Israel dalam ajang olahraga internasional pada 2024 dan 2025. (*)