TIMES JAKARTA, JAKARTA – Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni sekaligus artis dan pengusaha ternama Raffi Ahmad mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pencapaian akademik dan kekuatan nilai rohani dalam membentuk karakter generasi muda. Pesan itu ia sampaikan di hadapan ribuan pelajar dari berbagai daerah Indonesia dalam acara Kongres Rohis Nasional 2025.
Dalam pidatonya, Raffi menekankan bahwa setinggi apa pun seseorang menuntut ilmu, baik di dalam maupun luar negeri, nilai-nilai spiritual dan adab harus tetap menjadi landasan utama kehidupan.
“Silakan sekolah setinggi-tingginya, mau di Amerika, Jepang, atau Korea, tapi tetap ilmu rohani dan adab yang harus nomor satu. Tanpa itu, kita tidak akan pernah merasa puas dan mudah terjerumus pada hal-hal yang salah,” ujar Raffi (13/11/2025)
Menurut Raffi, kecerdasan akademik saja tidak cukup untuk membuat seseorang berhasil dan bahagia. Iman dan akhlak, kata dia, adalah kompas yang akan menuntun manusia agar tetap berada di jalan yang benar di tengah godaan dunia modern.
“Kepintaran tidak akan berarti kalau dari hati kita tidak punya rohani yang kuat. Kalau tidak punya dasar nilai agama, kita bisa kehilangan arah,” tegasnya.
Raffi juga mengingatkan bahwa kemajuan teknologi dan era digital saat ini menuntut generasi muda untuk lebih berhati-hati dalam memanfaatkan media sosial. Ia menilai dunia digital dapat menjadi sarana positif untuk menebarkan kebaikan, namun juga berpotensi menjerumuskan jika tidak disertai fondasi iman yang kokoh.
“Sekarang semua sudah serba digital, bahkan belajar Al-Qur’an dan salat pun bisa lewat platform digital. Tapi jangan sampai teknologi membuat kita jauh dari nilai-nilai agama. Bersahabatlah dengan zaman, tapi iman jangan ditinggal,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Raffi juga berbagi perjalanan hidupnya yang penuh pelajaran. Ia menceritakan bagaimana doa ibunya menjadi sumber kekuatan di masa-masa sulit.
“Dari umur 14 sampai 23 tahun, semua penghasilan saya kasih ke ibu. Saat saya jatuh, saya minta maaf dan cium kaki ibu saya. Tidak lama setelah itu, Allah kasih jalan lagi. Itu bukti bahwa keberkahan hidup datang dari doa dan ketulusan,” ungkapnya.
Melalui pesannya, Raffi berharap para peserta Kongres Rohis Nasional mampu menjadi generasi muda yang cerdas, beradab, dan beriman. Ia menegaskan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan harus sejalan dengan keteguhan spiritual agar melahirkan pribadi yang bermanfaat bagi bangsa dan agama.
“Ilmu tanpa rohani itu ibarat pohon tanpa akar. Kuatkan iman, jaga akhlak, dan terus belajar. Itulah kunci jadi manusia yang utuh dan pemimpin yang membawa berkah,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |