https://jakarta.times.co.id/
Berita

Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama dibuka, Rais Aam PBNU Harap Hasil yang Bermanfaat Khususnya Bidang Ekonomi

Rabu, 05 Februari 2025 - 15:13
Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama dibuka, Rais Aam PBNU Harap Hasil yang Bermanfaat Khususnya Bidang Ekonomi KH Miftachul Akhyar (tengah) dan jajaran PBNU bersama Kapolri pada pembukaan Munas dan Konbes NU. (FOTO: Farid/TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2025 resmi dibuka di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Pembukaan dilakukan secara resmi oleh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar. Munas dan Konbes ini mengangkat tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat".

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dalam sambutannya mengingatkan peserta Munas Konbes NU untuk merekontekstualisasi pemikiran pendahulu dalam bingkai trilogi ukhuwah, yaitu persaudaraan sesama Islam, sesama anak bangsa, dan sesama manusia.

Ia juga menekankan agar NU menunjukkan ukhuwah Nahdliyah sebagai cerminan moral prima menuju bonus demografi. Hal ini diharapkan agar tidak malah menjadi musibah demografi dan generasi emas.

Menyambut Harlah 102, Kiai Miftach menegaskan NU perlu membangun strategi 5G sebagai penyeimbang revolusi Industri 5.0. 

Adapun 5G yang dimaksud adalah (1) grand idea, yaitu visi misi NU untjk memperkuat semangat khidmah NU; (2) grand design, yaitu program kerja yang terukur di semua tingkatan; (3) grand strategy, yaitu penyebaran invasi yang direncanakan dan dikelola pada kader dan ruang di negara; (4) grand control, yaitu garis komando organisatoris; dan (5) grand sami'na wa atha'na.

"Ini penting karena ada tanda penggerogotan, bahkan hal yang mengernyitkan semangat kening kita untuk mengawasi jangan sampai program yang sudah kita sampaikan di semua tingkatan tergerogoti kepentingan sementara," katanya.

Di samping itu, Kiai Miftach juga menyampaikan bahwa harlah ini titik tolak NU untuk tinggal landas bersaing dengan baik fastabiqul khairat dengan organisasi lain dalam memperkuat persatuan persaudaraan.

"Agar Indonesia tercinta ini terus mendapat keberkahan dan rakyat sejahtera dengan kepemimpinan Prabowo Subianto dan semua kementeriannya keluar dari kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Miftach meminta agar Munas Alim Ulama dan Konbes NU bukan sekadar menghasilkan aturan UU, tapi juga perlu kepatutan dan etika dalam pembahasannya.

"Mungkin sudah waktunya kriteria batasan Ahlul Halli wal Aqdi untuk bisa memperoleh pimpinan puncak untuk membawa NU yang membuat muassis bahagia," katanya.

Kiai Miftach berharap Munas dan Konbes NU ini dapat memberikan hasil yang sangat bermanfaat sekaligus kepentingan, khususnya bidang ekonomi. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.