https://jakarta.times.co.id/
Berita

Banyak Jalan Sudah Pulih, Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 1140 Orang

Senin, 29 Desember 2025 - 13:45
Banyak Jalan Sudah Pulih, Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 1140 Orang Pembangunan huntara di SDN 05 Kayu Pasak, Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. (FOTO: BNPB)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, saat ini sudah banyak akses jalan di tiga provinsi telah pulih pasca Bencana Sumatera banjir dan tanah longsor. 

Sementara tim SAR Gabungan juga masih belum berhenti melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban karena masih 163 orang yang dinyatakan hilang dan hingga pagi ini jumlah korban meninggal tercatat 1140 orang.

Karena telah membaiknya akses-akses jalan itu, 19 kabupaten dan kota di Sumatera juga telah menetapkan status transisi darurat bencana, yakni 6 kabupaten kota di provinsi Aceh, 6 di provinsi Sumatera Utara dan 7 di provinsi Sumatera Barat.

BNPB juga mencatat, masih ada empat kabupaten dan kota yang tengah berproses dalam penetapan surat keputusan (SK) peralihan dari status tanggap darurat menuju transisi darurat. 

Disebutkan, tentu ada perbedaan fokus penanganan antara kedua fase tersebut.

Pada masa tanggap darurat, pemerintah memprioritaskan pencarian dan pertolongan korban, serta pemenuhan kebutuhan logistik warga terdampak. 

"Selain itu dilakukan pembukaan akses jalan, pemulihan komunikasi, serta pemenuhan sektor energi dan air bersih," katanya. 

Memasuki fase transisi darurat, upaya pencarian dan pertolongan masih tetap dilakukan, tetapi mulai dikurangi di titik-titik tertentu. Sebab, kemungkinan ditemukannya korban juga semakin kecil, terutama pencarian di kawasan permukiman dan pusat aktivitas warga. 

Dikatakan, pemerintah mencatat, dari total 81 ruas jalan nasional yang terdampak bencana, 72 ruas diantaranya, atau hampir 90 persen telah kembali beroperasi. 

Sementara itu, sembilan ruas lainnya masih dalam percepatan penanganan agar bisa segera difungsikan secara penuh. 

Menurut Abdul Muhari, penetapan status transisi darurat itu menandai pergeseran penanganan dari fase tanggap darurat menuju tahap awal pemulihan. 


Rehabilitasi dan Rekonstruksi

LPada fase ini pula, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mulai menggeser fokus ke langkah awal rehabilitasi dan rekonstruksi. 

Agenda yang disiapkan meliputi pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap), pembersihan kawasan terdampak, serta revitalisasi infrastruktur yang rusak akibat bencana. 

Wilayah Sumatera Barat dan Sumatera Utara kondisi akses jalan nasional relatif telah pulih sehingga mendukung percepatan pembersihan kawasan dan distribusi logistik. 

"Sejalan dengan itu dilakukan pembersihan kawasan, pembersihan lingkungan, dan revitalisasi infrastruktur," ujarnya.

BNPB juga memberikan pendampingan penyusunan dokumen rencana rehabilitasi dan rekonstruksi itu, serta terus kebut memaksimalkan pembangunan huntara (hunian sementara) dalam Bencana Sumatera.

Seperti pembangunan huntara tahap I di Kabupaten Agam juga terus dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi korban banjir bandang.

BNPB juga melakukan beberapa penebalan pada proses pembangunan 117 huntara di Lapangan SDN 05 Kayu Pasak, Kecamatan Palembaian.

Ketua Harian Unsur Pengarah BNPB, Ary Laksmana mengatakan, BNPB melakukan beberapa upaya untuk mempercepat pembangunan huntara tersebut diantaranya dengan menambah personil pelaksana/tukang dan membagi jam kerja menjadi 2 shift.

Selain penambahan personil, Operasi Modifikasi Cuaca juga ditambahkan frekuensinya untuk menurunkan intensitas hujan di wilayah Kabupaten Agam,  mengingat kondisi yang terus hujan menjadi salah satu kendala pada pembangunan huntara ini.

"Kita sudah meminta dari Tim OMC ini bisa menambahkan jam terbang untuk mengurangi intensitas hujan yang terjadi di wilayah Palembaian. Selain itu, kami juga akan menambah tenaga ahli pertukangan menjadi 2 kali lipat dari sebelumnya dan dibagi menjadi 2 shift," kata Ary.

Sebelumnya, jumlah personil gabungan yang terlibat pada pembangunan huntara terdiri dari unsur TNI berjumlah 100 orang dan tenaga ahli tukang sebanyak 6 orang. Nantinya personil akan ditambah menjadi dua kali lipat, baik TNI maupun tenaga ahli tukang.

Hingga hari ini, proses pengerjaan huntara di Lapangan SDN 05 Kayu Pasak telah mencapai 50% dari target. Baja-baja ringan sebagai pondasi dan pembatas bangunan telah berdiri tegak. Pemasangan dinding mulai dilakukan bertahap. Empat unit alat berat juga terus bekerja pagi hingga malam.

Sementara akses-akses jalan akibat Bencana Sumatera banjir dan tanah longsor di tiga provinsi, Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga banyak yang pulih setelah dilakukan pembenahan selama ini. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.