TIMES JAKARTA –  Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjenguk Syehlendra Haical, santri Ponpes Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang berhasil selamat setelah tiga hari tertimbun reruntuhan bangunan. Saat ini, Haical menjalani perawatan intensif di RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo.

Kondisi Haical disebut mengejutkan banyak pihak. Meski lama terjebak di bawah puing, ia tidak mengalami patah tulang maupun luka serius.

“Kondisinya ternyata baik sekali, luar biasa ini. Jadi Haical ini yang saya saksikan sendiri evakuasinya bersama Pak Wagub tadi,” kata Gus Ipul usai menjenguk, Rabu (1/10/2025).

Menurut Mensos, ketahanan Haical patut diapresiasi. Selama lebih dari 24 jam, ia masih mampu berkomunikasi dengan tim penyelamat yang berupaya mengevakuasinya. Proses penyelamatan pun berlangsung jauh lebih lama dari perkiraan.

 “Awalnya diperkirakan dua jam, tapi ternyata sampai delapan jam. Yang diperkirakan subuh selesai, ternyata baru jam 4 pagi bisa dievakuasi. Ini hal yang luar biasa,” kata Gus Ipul.

Selain menjenguk Haical, Gus Ipul juga menyerahkan paket bantuan kepada keluarga korban dan meninjau kondisi korban lain.

Berdasarkan data RSUD R.T. Notopuro, sebanyak 41 korban telah ditangani. Dari jumlah itu, dua santri meninggal dunia, sembilan masih dirawat, sementara 30 lainnya sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Diberitakan sebelumnya, Syehlendra Haical R A (13), santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat setelah 3 hari terjebak di bawah reruntuhan beton musala pesantren. Kondisi kesehatannya dipastikan normal tanpa cedera serius.

“Berdasarkan hasil rontgen, mulai dari toraks, panggul, kaki, hingga jari, semuanya normal. Tidak ada masalah,” jelas Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan, Rabu (1/10/2025) malam.

Atok menegaskan Haical sama sekali tidak mengalami fraktur atau retak tulang. Hanya beberapa bagian kulitnya mengalami lecet dan kebiruan akibat terjepit reruntuhan.

 “Tidak ada yang retak, tidak ada fraktur. Kulitnya saja yang sedikit tergencet, tapi insyaallah semuanya aman,” kata Atok.

Meski demikian, Haical sempat lemah karena 3 hari tidak makan saat terjebak. Ia juga mengalami dehidrasi ringan dan sedikit sesak, namun tanpa keluhan nyeri berarti. Saat ini, rumah sakit melakukan observasi intensif, termasuk memberikan terapi ringan, perawatan luka, dan tambahan nutrisi untuk memulihkan stamina tubuhnya.

“Luka kecil di wajahnya juga sudah ditangani. Kami pastikan kebutuhan nutrisi dan terapi berjalan dengan baik,” ujar Atok.

Evakuasi Haical pada Rabu (1/10/2025) berlangsung dramatis. Tubuhnya terhimpit beton. Tim SAR gabungan pun harus bekerja hati-hati agar keselamatannya terjamin.

Selama proses penyelamatan, tim terus menjaga komunikasi dengan Haical serta memberinya suplai makanan, minuman, dan oksigen. Upaya panjang itu akhirnya berbuah manis. Mujizat, Haical keluar dari reruntuhan dalam keadaan selamat. (*)