TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung soal pandangan Islam garis keras terhadap pembuatan patung pahlawan nasional saat acara peresmian dan penandatanganan prasasti Taman UMKM Bung Karno, di Kota Bandar Lampung.
"Patung itu kan mempresentasikan sosok seseorang, Pangeran Diponegoro begini, Bung Karno begitu. Ada yang katakan itu kan, kalau dari Islam garis keras mengatakan tidak boleh, takut itu (patung) didewakan, atau disembah. Tidak ada niat seperti itu. (Patung) hanya sebuah pengenalan dari sosok pahlawan-pahlawan," ucap Megawati dalam acara yang digelar virtual, Kamis (28/10/2021).
Megawati menjelaskan tujuan pembuatan patung untuk memperkenalkan sosok pahlawan nasional kepada generasi muda.
"Jadi, kalau memungkinkan maka tentu tidak perlu terburu-buru, karena sifat kita gotong royong. Bikinlah di setiap daerah yang namanya patung beliau (Bung Karno)," kata Megawati.
Megawati mengingatkan bahwa Bung Karno adalah Bapak Bangsa. Dia ingin Bung Karno selalu diingat oleh generasi muda Tanah Air.
"Mau tidak mau, suka tidak suka, beliau adalah proklamator kita, bapak bangsa, dan diberi gelar pahlawan nasional. Sehingga hal seperti itu harus selalu diingatkan ke generasi muda," sebutnya.
Lebih lanjut Megawati tak memungkiri bahwa pembuatan patung pahlawan nasional hanya bersifat simbolis. Namun, kalau pahlawan nasional hanya sebatas pernyataan, generasi muda tidak akan tahu sosoknya.
"Kan suka ada yang katakan, 'apa artinya patung?'. Ya memang sebetulnya itu sifatnya simbolis. Tetapi, kalau hanya dikatakan saja, tidak memungkinkan orang akan melihat bahwa bagaimana toh sosoknya," ucap Megawati Soekarnoputri.(*)
Pewarta | : Hasbullah |
Editor | : Faizal R Arief |