https://jakarta.times.co.id/
Berita

Kisah Keluarga Rasulullah yang Meninggal Saat Bulan Ramadan

Rabu, 29 Maret 2023 - 08:02
Kisah Keluarga Rasulullah yang Meninggal Saat Bulan Ramadan Ilustrasi Bulan Ramadan 2023

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kisah Keluarga Rasulullah yang meninggal pada bulan Ramadan merupakan salah satu cerita-cerita dan riwayat yang perlu untuk diperhatikan oleh semua muslim, khususnya pada saat hendak menjelang bulan Ramadan atau bahkan sedang menjadi puasa. Karena cerita ini mampu untuk membawa hikmah tersendiri kepada ada semua muslim dalam menjamu Ramadan 2023.

Sebagai seorang manusia tentunya Nabi Muhammad memiliki kesedihan tersendiri apabila ditinggal oleh beberapa keluarga terdekatnya. Bahkan semua peristiwa meninggalnya keluarga Nabi tersebut terjadi pada bulan Ramadan yang juga menjadi salah satu tanda utama bahwa kualitas kehilangan nabi serta keihlasannya benar-benar diuji pada bulan tersebut.

Melalui Kisah Keluarga Rosululah yang meninggal pada saat bulan Ramadan ini maka tentunya umat muslim bisa mengambil beberapa pelajaran dan amanah amanah penting bahwa dalam menjalankan ibadah puasa kualitas keikhlasan benar-benar diuji. Bahkan tidak hanya pada saat menahan makan dan minum saja akan tetapi juga harus ikhlas apabila diuji dengan beberapa hal-hal berat.

Berikut ini merupakan beberapa kisah penting mengenai meninggalnya keluarga tercinta nabi Muhammad ketika bulan puasa Ramadan.

2 Kisah Keluarga Rasulullah Yang Meninggal Dunia Saat Bulan Ramadan

2 kisah Kisah Keluarga Rasulullah yang meninggal dunia pada bulan Ramadan ini merupakan istri dan anak nabi. Hal ini tentu menjadi pukulan berat serta kesedihan mendalam kepada semua peristiwa penting yang dialami oleh nabi Muhammad pada saat menjalankan ibadah puasa.

Kisah Meninggalnya Siti Aisyah

Kisah Keluarga Rosululah yang pertama datang dari istri nabi paling mudah dan terakhir yakni Siti Aisyah. Aisyah meninggal dunia tepatnya pada tanggal  17 Ramadhan tahun 58 Hijriah atau 13 Juli 678 Masehi dan saat menjelang ajalnya beliau sedang akan melakukan salat witir.

Seperti yang telah diriwayatkan banyak hadist, salah satunya adalah dari Bukhori dan Muslim bahwa aisyah merupakan salah satu istri nabi yang sangat dicintai olrh Rasulullah.

"Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?" Beliau menjawab, "Aisyah". "Kalau dari kalangan laki-laki?" tanya Amr lagi. Rasulullah menjawab: "Ayahnya [Abu Bakar],"

Maka tidak heran Kisah Keluarga Rosululah yang meninggal dunia pada bulan Ramadan ini menjadi satu pukulan sedih kepada nabi. Selain karena istri tercintaya, Siti Aisyah juga dikenal memiliki beberapa keistimewaan mulai dari kecerdasan dan kedermawanannya.

Salah satu bukti terkait kecerdasannya adalah bahwa diceritakan dalam suatu buku Kekasih yang Indah (2017) karya Sa'id Al-A'zawi An-Nabawi. Pada buku tersebut diceritakan bahwa istri nabi ini pernah membangun suatu pondok pesantren di daerah Madinah sebagai tempat untuk belajar islam.

Mulai dari tempat belajar inilah maka banyak sekali, para penuntut ilmu mempelajari tentang Islam. Bahkan pondok itu memiliki jasa besar dalam mencetak perkembangan pemikiran Islam. Sehingga Kisah Keluarga Rosululah tentunya sangat menarik perhatian.

Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa “Orang-orang meminta fatwa hukum dan menanyakan beragam persoalan kepada Aisyah dan ia pun menjawab pertanyaan tersebut. Orang-orang beruntung memperoleh barakah dan menerima pelajaran sunah Rasululal langsung dari mulut Aisyah—sosok yang paling dekat dengan Nabi,”

Kisah Keluarga Rosululah ini juga dikenal karena sifat dermawannya. bermula ketika istri nabi ini mendapatkan hadiah 1000 dirham dari seseorang dan pada saat itu juga semua uang tersebut dibagikan kepada umat yang tidak mampu sampai semua uang tersebut habis.

Padahal menurut beberapa riwayat kondisi rumah Siti Aisyah sendiri belum memiliki persiapan apa-apa untuk melakukan buka puasa. Ketika menjelang waktu berbuka puasa tiba maka Siti Aisyah secara langsung memerintahkan asisten rumah tangganya untuk menyebarkan menu menu berbuka puasa.

Akan tetapi secara otomatis pihak asisten rumah tangganya langsung mengatakan kepada Siti Aisyah bahwa tidak ada uang untuk menyiapkan berbuka puasa pada hari tersebut.

Kisah Keluarga Rosululah berlanjut ketika Asisten rumah tangga Siti Aisyah ini hanya membawa sepotong roti dan minyak dan mengatakan bahwa seandainya Siti Aisyah menyisakan sedikit uang dari 1000 dirham untuk membeli kan persiapan puasa, maka pada hari itu Siti Aisyah dan keluarganya bisa menyantap daging ketika berbuka.

“Oh iya. Seandainya kamu tadi mengingatkan aku, tentu aku melakukan hal itu.” Ucap Siti Aisyah.

Dengan dua sifat penting dari siti aisyah ini maka sangat tidak mengherankan jika pada saat sepeninggalnya banyak sekali orang yang sangat sedih. Istri nabi ini meninggal dunia pada 17 Ramadhan tahun 58 Hijriah atau tepatnya pada tanggal13 Juli 678 Masehi

Berdasarkan Kisah Keluarga Rosululah Sebelum menjelang wafat, Aisyah memang sempat sakit beberapa bulan sebelum Ramadhan. Namun, istri sekaligus putri Abu Bakar itu tak pernah menunjukkannya rasa sakitnya kepada orang lain, bahkan ke para sahabatnya sekalipun hingga pada akhirnya penyakitnya mulai parah.

Beliau meninggal di usia 67 tahun. Aisyah pun dimakamkan pada malam itu juga di Baqi, Baqi ini merupakan tempat pemakaman utama yang terletak di Madinah, dan tidak jauh dari Masjid Nabawi.

Kisah Meninggalnya Putri Nabi Siti Fatimah

Kisah Keluarga Rosululah yang meninggal selanjutnya pada bulan Ramadan adalah putri tercinta dari Nabi Muhammad yakni Siti Fatimah Siti Fatimah sendiri merupakan salah satu istri dari Khalifah Ali Bin Abi Thalib.

Satu kisah penting yang perlu untuk diperhatikan bagi seorang muslim mengenai kematian dari Siti Fatimah sendiri telah diriwayatkan dan di katakan langsung oleh Kanjeng Nabi Muhammad Sebelum meninggal. Bahwa keluarga Nabi yang akan meninggal pertama setelah beliau adalah Siti Fatimah.

Sama halnya dengan sang suami, Ali Bin Abi Tholib, ternyata purti nabi ini juga meninggal di bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 13 ramadan tahun 11 Hijriah. Siti Fatimah diceritakan meninggal karena sakit. Bahkan proses meninggalnya siti Fatimah sendiri hanya berjarak sekitar 6 bulan dari kematian Rasul.

Berbicara mengenai perjuangan siti Fatimah dalam Islam, tentu kita tak bisa pungkiri bahwa sepak terjang dari anak nabi iniu amat besar. Mulai sebagai perawi hadist, sampai perjuangannya di masa Islam berkembang semua tidak lepas dari peran siti Fatimah.

Semua Kisah Keluarga Rosululah diatas selayaknya menjadi satu khazanah penting bagi seluruh umat muslim saat bulan Ramadan sebagai salah satu bentuk representasi dalam menjalankan ibadah dengan ikhlas.(*)

Pewarta : Yatimul Ainun
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.