TIMES JAKARTA, JAKARTA – v class="ds-markdown ds-markdown--block" style="--ds-md-zoom:1.143">
Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), mengungkapkan bahwa anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperkirakan bisa mencapai Rp300 triliun pada 2026.
Dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta pada Kamis (12/5/2025), ia menjelaskan bahwa alokasi anggaran MBG tahun ini sebesar Rp171 triliun lebih banyak terfokus di wilayah Jawa.
Luhut yakin bahwa program MBG dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena melibatkan banyak pelaku ekonomi, sehingga dapat meningkatkan perputaran uang. Oleh karena itu, ia mendorong perluasan cakupan penerima manfaat serta peningkatan anggaran.
“Biasanya kita hanya menyebarkannya di Jawa, tapi nantinya kita sebar ke seluruh Indonesia dan tahun depan anggarannya akan menjadi Rp300 triliun. Itu membawa kepercayaan bahwa perekonomian nasional 8 persen bisa dicapai,” ujarnya.
Namun, ia menekankan pentingnya kerja tim yang solid dan perencanaan detail. Ia juga akan mendorong penguatan regulasi agar program berjalan lancar dan tujuannya tercapai.
Sebagai informasi, anggaran MBG pada APBN 2025 awalnya dialokasikan Rp71 triliun dengan target 17,9 juta penerima, termasuk 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil, menyusui, dan balita. Namun, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, target penerima ditingkatkan menjadi 82,9 juta orang yang akan dilayani oleh 32 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, pemerintah berencana menambah anggaran MBG sebesar Rp100 triliun, sehingga totalnya menjadi Rp171 triliun. Namun, per 21 Mei 2025, realisasi penyerapan baru mencapai Rp3 triliun dengan 3,98 juta penerima manfaat yang dilayani oleh 1.386 SPPG, masih jauh dari target APBN.
Kementerian Keuangan menyatakan siap menambah alokasi anggaran MBG jika target penerima tercapai. “Dalam APBN, kami telah menyiapkan tambahan anggaran Rp100 triliun jika target 82,9 juta penerima bisa terpenuhi pada kuartal IV-2025,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Mei 2025 di Jakarta, Jumat (23/5/2025).(*)