TIMES JAKARTA, MALANG – PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) pengelola jaringan minimarket Alfamart terus berupaya mewujudkan visinya yakni tumbuh dan berkembang bersama pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Alfamart komitment atas kepedulian yang tinggi terhadap UKM, termasuk di Kotamobagu. Salah satu langkah terbaru yang sedang dilakukan adalah menggandeng produk lokal milik UKM di Kotamubagu, Sulawesi Utara.
Saat ini, ada tiga produk UKM yang dipasarkan di toko-toko Alfamart, yakni kue kering Kolombenk selai, kopi merek Sinondag, dan stik khas Kotamobagu. "Seluruh Alfamart di Kotamobagu akan menjual produk UKM yang kisaran harganya Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu itu," kata Regional Manager Corcom PT SAT, Mochammad Faruq Asrori.
Faruq Asrori mengatakan, produk UKM kolombenk mulai dijual per awal Februari 2019. Sementara itu dua produk kopi dan selai masih menunggu proses kesiapan barcode dari supplier. "Jika barcode produk dari supplier itu siap, ya hari itu juga langsung bisa dijual," katanya.
Tiga pemilik produk UKM yang direkomendasi Pemda Kotamobagu tersebut adalah Abdul Latif Tongkat pemilik kolombenk, Hasny Mokoginta pemilik kopi, sedangkan stiknya milik Asrul Mamonto.
Faruq juga menyebutkan, semua toko Alfamart di cabang Manado didorong untuk berjualan produk UKM lokal, termasuk yang ada di Gorontalo. Sebab visi perusahaan adalah membuat jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki masyarakat luas, berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing di pasar global.
Alfamart tidak hanya menjual produk UKM lokal, tetapi juga memberikan pelatihan soal manajemen ritel modern. "Sebab kami ingin tumbuh dan berkembang bersama pelaku UKM," tegas Faruq. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Deasy Mayasari |