https://jakarta.times.co.id/
Ekonomi

Dihadiri Pelaku Industri, BCI Central Kembali Selenggarakan BCI Breakfast Briefing

Kamis, 01 Desember 2022 - 20:35
Dihadiri Pelaku Industri, BCI Central Kembali Selenggarakan BCI Breakfast Briefing Acara tahunan BCI Breakfast Briefing “Indonesia Construction Market Outlook 2023” di Hotel Bidakara, Jakarta pada Kamis (1/12/2022). (FOTO: Moh Ramli/ TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, JAKARTABCI Central kembali menyelenggarakan acara tahunan BCI Breakfast Briefing “Indonesia Construction Market Outlook 2023” di Hotel Bidakara, Jakarta pada Kamis (1/12/2022).

Acara ini merilis laporan tahunan BCI Indonesia Construction Market Outlook 2023. Bertajuk “Navigating Construction Market in Facing uncertainty”, acara tersebut mengundang para tamu pembicara yakni Dr. Lili Yan Ing (Lead Advisor Southeast Asia Region Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), dan Rudy Subrata, General Manager Sales Marketing Jababeka Industrial Estate. 

Prospek perekonomian global pada tahun 2023 diprediksi akan mengalami resesi dan instabilitas keuangan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju dengan keuangan terkuat seperti Eropa, China, hingga Amerika Serikat. 

Namun, akan ada beberapa negara yang diperkirakan akan lolos dari resesi karena negara-negara tersebut mulai pulih dan tekanan inflasi mulai mereda. Mayoritas negara yang disinyalir lolos dari resesi ini berada di kawasan ASEAN, salah satunya Indonesia.

Di sisi lain, pasar konstruksi Indonesia menunjukkan kondisi yang membaik pada 2021-2022. Apakah pasar konstruksi Indonesia akan jauh lebih baik pada tahun 2023 di tengah ketidakpastian situasi global? 

Tumbuh Sebesar 5,78%

BCI Central melalui National Research Manager, Cahyono Siswanto, menyampaikan presentasi mengenai Indonesia Construction Market Outlook 2023 yang menunjukkan bahwa total pasar proyek konstruksi (proyek Gedung dan Sipil, tidak termasuk Migas) pada tahun 2023 diperkirakan tumbuh sebesar 5,78% dibandingkan tahun 2022. Hal ini mengikuti tren kenaikan sebesar 27,77% untuk tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Total pasar konstruksi Indonesia diperkirakan mencapai Rp 332,95 triliun pada tahun 2023, dimana 47,29% di sektor sipil dan 52,71% di sektor bangunan," jelasnya.

Kegiatan sektor sipil (termasuk Infrastruktur, Transportasi dan Utilitas) meningkat pada tahun 2022, naik sebesar 7,12% dibandingkan tahun 2021. Konstruksi sipil diperkirakan meningkat sebesar 10,13% pada tahun 2023 dengan nilai Rp 157,46 triliun. 

Proyek sipil yang menjadi tulang punggung pada tahun 2023 adalah jalan & jembatan, bendungan, pelabuhan & pekerjaan sipil, dan pembangkit listrik.

Sektor bangunan diperkirakan meningkat 10,13% pada tahun 2023 mencapai Rp 175,49 triliun. Kategori proyek Perumahan dan Industri diharapkan menjadi kontributor terbesar terhadap total nilai konstruksi bangunan pada tahun 2023 dengan porsi masing-masing sebesar 31,28% dan 25,02%. 

"Sedangkan proyek retail dan office menjadi emerging projects di 2023. 
Prospek pasar ini diharapkan dapat memberikan gambaran optimis konstruksi Indonesia satu tahun ke depan, sehingga dapat memberikan business confidence bagi pelaku konstruksi Indonesia," katanya.

Rekomendasi Kebijakan 

Sementara itu, Dr. Lili Yan Ing menyampaikan kondisi makroekonomi global, Asia Tenggara dan Indonesia dan bagaimana ekonomi Indonesia di tahun 2023 optimis namun mindful. 

Ia juga memberikan beberapa rekomendasi kebijakan seperti menjaga stabilitas ekonomi makro (fiskal yang prudent dan suku bunga yang wajar), meningkatkan daya saing di sektor manufaktur dengan meningkatkan infrastruktur lunak dan keras, menyederhanakan prosedur ekspor, impor, dan investasi, dan lain. 

"Pemerintah perlu menformulasikan kebijakan yang  prudent untuk merespon ketidakpastian karena gejolak ekonomi global," katanya.

Sedangkan Rudy Subrata menyampaikan potensi dan keunggulan Kawasan Industri Jababeka sebagai Kawasan Industri terbesar di Asia Tenggara dengan berbagai inovasi dalam penyediaan fasilitas dan layanan bagi multi-industri serta mengenai JEDi HUB (Jababeka E-Commerce Digital Hub) yang memiliki cluster-cluster Halal Industrial Park, Science & High-Tech Park, Start-Up, dan Bio Medicaltech Park).

Berbagai inovasi dilakukan untuk menarik investor berinvestasi di Kawasan Industri Jababeka. 

Acara BCI Breakfast Briefing ini dihadiri oleh 180 orang peserta para pelaku industri konstruksi, asosiasi arsitektur dan konstruksi, developer, arsitek, konsultan, building material manufacturing dan suppliers, instansi keuangan dan bank. Acara ini juga merup 

Sekilas Tentang BCI

BCI Economics adalah divisi construction market intelligence dari BCI Central, penyedia layanan informasi konstruksi global. 

BCI Economics menyediakan penelitian dan laporan berbasis industri konstruksi di seluruh Australia, Selandia Baru, dan Asia serta memanfaatkan pengetahuan empiris yang luas tentang pasar konstruksi, seperti Indonesia Construction Market Outlook. 

Dengan tim peneliti yang berkualifikasi tinggi di 25 kantor di seluruh wilayah, BCI Central memiliki akses tak tertandingi ke proyek konstruksi langsung yang beroperasi setiap hari. 

Setiap tahun BCI Central meneliti lebih dari 100.000 proyek bangunan dan konstruksi di semua tahap pengembangan mulai dari desain konsep awal hingga konstruksi yang mencakup sembilan pasar regional termasuk Australia, Selandia Baru, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina & Hong Kong. BCI ditempatkan secara ideal untuk memberikan informasi tentang posisi pasar konstruksi, dan arahnya selama 12 bulan ke depan. (*)
 
 

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.