TIMES JAKARTA, JAKARTA – Olimpiade Paris 2024 resmi dibuka. Opening ceremony berlangsung meriah dengan paradeyang dilaksanakan di Sungan Seine, yang melintas di depan Menara Eiffel, Jumat (26/7/2024) waktu setempat. 

Banyak artis dan pesohor dunia turut meramaikan ajang bergengsi empat tahunan ini. Salah satunya penampilan memukau Celine Dion dan Lady Gaga. 

Nah mumpung masih dalam suasana olimpiade, TIMES Indonesia menyajikan rekomendasi film bertema olimpiade yang tentunya seru.

Fist of Freedom

Film yang dirilis tahun 1999 ini merupakan film dokumenter. Mengangkat latar Olimpiade musim panas Meksiko 1968 bertepatan dengan perang Vietnam.

Meski banyak yang memprotes untuk mengehntikan olimpiade, namun gelaran ini terus berlangsung.

Fist of Freedom berfokus pada kisah pelari Tommie Smith dan John Carlos yang memenangkan sprit lari 200 meter. Banyak drama yang mewarnai dua atlet Afrika-Amerika itu hingga bisa berlaga di Olimpiade. Bahkan keduanya sempat diusir dari gelanggang olahraga.

One Day in September

Film berikutnya juga dokumenter yang disutradarai oleh Kevin MacDonald. Mengambil latar Olimpiade Munich tahun 1972, tim dari Jerman ingin menunjukkan pada dunia bahwa negara itu merupakan negara demokratis. 

Tapi rencana Jerman gagal saat sekelompok ekstrimis Palestina masuk dalam kompleks Desa Olimpiade dan menyandera 11 delegasi Israel. 

Konflik politik itu terjadi pada ajang olahraga dunia. Hingga menyebabkan banyak atlet yang gagal fokus akibat kejadian tersebut. Film ini sukses tayang pada 1999. 

Foxcatcher 

Selanjutnya ada film Foxcather yang menceritakan dua pegulat Mark dan David Schult yang meraih medali emas pada olimpiade. 

Namun hubungan mereka semakin tidak baik dan cenderung toxic setelah mengenal John Du Pont, seorang dermawan yang nyentrik. 

Du Pont mempekerjakan Mark dan David untuk melatih tim gulat pribadinya untuk mendapatkan emas di olimpiade selanjutnya. 

Film yang disutradarai Bennet Miller ini dibintangi oleh Mark Rufallo, Steve Carell dan Channing Tatum. Kerennya film ini membawa Miller sebagai sutradara terbaik di Cannes Film Festival 2015. 

Race

Race mengangkat kisah pelari atau spinter Afrika Amerika Jesse Owens dalam Olimpiade musim panas tahun 1936. 

Owens mendapat serangan rasisme sebelum pertandingan. Film ini juga berbau politik, di mana Amerika mempertimbangkan untuk memboikot atlet Afro-Amerika sebagai protes atas diskriminasi Nazi Jerman pada atlet kulit hitam dan Yahudi. 

Bahkan National Association for the Advancement of Colored People turut menekan Owens untuk tidak bertanding.

Film ini digarap oleh sutradara Riefenstahl dan naskahnya ditulis oleh Spethen Hopkins.

I, Tonya

I, Tonya mengisakan Tonya Harding seorang skater pada olimpiade. Hidup Tonya sudah penuh drama, mulai keluarga nya hingga rekan satu tim di cabang olahraga skating. 

Tonya digambarkan sebagai seorang perempuan muda yang menjalani kehidupan keras. Ia juga harus sabar menghadapi ibunya yang kejam. Ia juga dituduh mendalangi penyerangan terhadap pesaingnya Nancy Kerrigen. 

Tonya diperankan oleh Margot Robbie 

My Annoying Brother

Saat perilisannya, film Korea Selatan ini bergenre komedi, namun ternyata mengandung bawang. My Annoying menceritakan seorang atlet juno nasional bernama Do Young Go, dia mengalami kecelakaan saat bertanding hingga buta. 

Namun ia terus berjuang supaya tetap bisa menjadi atlet nasional khusus. Ia pun lolos untuk bertanding di paralimpic. 

Di sisi lain, sang kakak tengah meregang nyawa karena panyakit kronis yang dideritanya. 

My Annoying Brother dibintangi Do Kyung Soo, Jo Jung Suk dan Park Shin Hye. 

FYI, film yang sukses box offic Korea ini akan diproduksi versi Indonesia dan dibintangi Vino G Bastian dan Angga Yunanda. 

Gimana seru ya rekomendasi film bertema olimpiade, cocok nih untuk temani akhir pekan Anda. (*)