https://jakarta.times.co.id/
Opini

PKB dan Masa Depan Politik Indonesia

Rabu, 23 Juli 2025 - 18:14
PKB dan Masa Depan Politik Indonesia Fathullah Syahrul, Gerakan Kebangkitan Petani.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Tepat pada 23 Juli 2025, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) genap berusia 27 tahun. Meskipun relatif muda, perjalanan PKB sejak berdirinya pada era pasca-Reformasi telah menunjukkan kiprah politik yang signifikan. 

Didirikan oleh para Kiai Nahdlatul Ulama seperti KH. Abdurrahman Wahid, KH. Ilyas Ruchiyat, KH. Munasir Ali, KH. Mustofa Bisri, dan KH. Muchith Muzadi, PKB hadir sebagai hasil dari ijtihad politik: memadukan nilai nasionalis dan agamis dalam satu wadah inklusif. 

Dari awal, PKB telah menjelma menjadi jembatan bagi berbagai golongan masyarakat, menegaskan landing ideologi Islam moderat yang berpijak pada semangat kebangsaan.

Dalam perjalanan politiknya, PKB pernah mengantarkan Gus Dur menjadi Presiden RI ke‑4 pada 1999 sebuah bukti nyata bahwa partai ini pernah menjadi motor demokrasi saat momentum penting sejarah bangsa. 

Sejak itu, kepemimpinan partai bergeser melalui Matori Abdul Djalil (1998–2001) dan Alwi Shihab (2001–2005) hingga akhirnya dipimpin oleh Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sejak 2005. 

Di era kepemimpinan Cak Imin, PKB makin menunjukkan kualitas organisasinya. Peningkatan kursi DPR dari 58 menjadi 68 pada Pemilu 2024 mencerminkan trust publik yang berkembang; PKB meraih 16.115.655 suara (10,62 %) di Pileg 2024, naik dibanding hasil Pemilu 2019 (9,69 %).

Lebih dari itu, PKB berhasil memperluas basis dukungan hingga ke daerah-daerah non-tradisional seperti Sumatera Barat, Aceh, dan NTT. Kinerja caleg di berbagai provinsi juga meningkat, design kemenangan PKB makin solid dari pusat hingga akar rumput. 

Di Jawa Timur, PKB menjadi pemenang terbanyak suara dalam Pemilu 2024, bahkan mengungguli PDIP dan Gerindra. Partai ini memenangkan hampir seluruh tingkatan legislatif, dengan total 338 kursi DPRD kabupaten/kota dan kursi pimpinan di 36 dari 38 DPRD kabupaten/kota se-Jatim. 

Kesuksesan ini tidak lepas dari efek kepemimpinan nasional Cak Imin saat maju sebagai calon wakil presiden, yang memicu coattail effect mesin politik partai bergerak maksimal.

Regenerasi Muda dan Strategi Menuju Masa Depan

Dalam menyambut Pemilu 2029, PKB mengambil lompatan strategis melalui penguatan kaderisasi. Pada 14 Juli 2025, bertepatan dengan ulang tahun ke‑27, Ketua Umum Cak Imin melantik pengurus Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) DPP PKB sebagai bagian dari upaya membangun fondasi kekuatan partai secara struktural dan ideologis menuju masa depan politik yang inklusif dan produktif.

Ketua LKN, Zainul Munasichin, menyampaikan target besar: merekrut sekitar 270.000 kader baru melalui 3.600 angkatan kaderisasi nasional hingga akhir 2025, dengan setiap angkatan terdiri dari 70 peserta.

Sebanyak 900 angkatan untuk kader struktural dan 2.700 angkatan untuk kader non‑struktur (Gen Z dan milenial) sebagai basis kepemudaan strategis partai (PKB.ID).

Lebih lanjut, PKB merekrut sejumlah tokoh muda dari kalangan mantan Ketua BEM—seperti Ab‑dul Khalid Boyan (DEMA UIN), Gielbran Muhammad Nur (UGM), Riezal Ilham Pratama (Unpad), dan Kaisar Abu Hanifah sebagai instruktur kaderisasi. 

Langkah ini bertujuan menghadirkan suara muda, segar, dan intelektual dalam internal partai sekaligus membentuk kader yang sadar ideologi dan mampu menjawab tantangan zaman.

Langkah kaderisasi masif ini mencerminkan pemahaman bahwa regenerasi tidak bisa diabaikan. Dengan bonus demografi yang diperkirakan mendominasi pemilih di 2029, PKB mengambil sikap strategis: generasi muda tidak hanya diikutsertakan, tetapi diposisikan sebagai bagian inti dari struktur pimpinan. 

Penunjukan tujuh tokoh muda dalam struktur Ketua Harian DPP PKB bukan semata simbol, melainkan jawaban konkret atas kebutuhan representasi, inovasi, dan masa depan organisasi yang lebih inklusif dan adaptif.

Keseluruhan upaya ini merupakan penegasan bahwa politik PKB adalah politik kebaikan bukan sekadar slogan. Dengan membangun fondasi kader yang kuat, solid secara ideologi, serta inklusif lintas usia dan wilayah, PKB menyiapkan diri untuk tidak hanya berpartisipasi dalam kontestasi Pemilu 2029, tetapi juga menjadi kekuatan politik dominan. 

Politik masa depan yang dibangun bukan hanya oleh elit, melainkan oleh generasi yang memiliki kesadaran publik, kreativitas, serta keterikatan pada akar budaya dan ideologi moderat.

Dengan fondasi ideologis kuat, rekam jejak peningkatan elektoral, dan strategi kaderisasi generasi muda yang masif, PKB kini sedang berada di persimpangan penting: tetap relevan dan berpengaruh atau tersingkir oleh dinamika politik modern. 

Jika momentum ini terus dijaga, PKB bisa menjadi simbol kepercayaan rakyat dan partai besar di Indonesia yang mampu menjawab tantangan dan peluang bonus demografi. Selamat ulang tahun ke‑27 PKB. Semoga terus menjadi rumah politik inklusif dan agen perubahan bagi negara.

***

*) Oleh : Fathullah Syahrul, Gerakan Kebangkitan Petani.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.