TIMES JAKARTA, JAKARTA – Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil akhir dari pemilihan presiden beberapa bulan yang lalu. Kini bangsa Indonesia bersiap akan memiliki presiden baru. Harapan pemimpin yang baru akan membawa kearah yang lebih baik dan maju dari sebelumnya. 

Dengan pergantian kepemimpinan di kursi presiden, banyak aspek kehidupan kita yang pasti akan berubah. Salah satu sektor yang bakal terdampak adalah pendidikan. Sebagai seorang guru penulis juga berharap akan ada perubahan arah pendidikan setelah presiden baru dilantik. Diantara yang menjadi sorotan sebagai berikut: 

Penyempurnaan Kurikulum dan Metode Pengajaran

Salah satu isu utama dalam pendidikan adalah kurikulum, berbagai pihak kini mulai berani bersuara mengenai kurikulum merdeka yang saat ini berlaku. Terjadi perdebatan yang cukup panjang apakah kurikulum merdeka akan dilanjutkan atau justru ada perubahan. 

Dengan presiden baru, mungkin ada dorongan untuk memperbarui kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan masa kini. Bayangkan jika kurikulum bisa disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan industri terbaru. 

Selain kurikulum hal yang tidak kalah pentingnya adalah metode pengajaran juga bisa mendapatkan sentuhan baru. Penggunaan teknologi dalam kelas, seperti pembelajaran berbasis aplikasi atau platform digital, mungkin akan lebih didorong. Ini bisa membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan sesuai dengan gaya belajar anak-anak zaman sekarang yang lebih terbiasa dengan gadget.

Fokus pada Pendidikan Karakter

Selain aspek akademik, pendidikan karakter juga penting. Dengan presiden baru, ada harapan bahwa pendidikan karakter akan mendapatkan perhatian lebih. 

Pengembangan nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, dan kejujuran bisa jadi akan lebih terintegrasi dalam kurikulum. Hal ini penting agar generasi muda tidak hanya pintar secara akademik tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik.

Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Guru

Kualitas pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru.Begitu banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemimpin yang baru. Selain permasalahan guru honorer pemerintah juga mengeluarkan kebijakan yang strategis dalam rangka mendukung peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan pengembangan profesional yang lebih baik. 

Tak hanya itu, kesejahteraan guru juga bisa menjadi fokus utama. Jika guru merasa dihargai dan mendapatkan kompensasi yang layak, tentu mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi murid-murid mereka.

Kesetaraan Akses Pendidikan

Masih banyak daerah di Indonesia yang kesulitan mengakses pendidikan berkualitas. Dengan presiden baru, mungkin ada inisiatif untuk memperbaiki kesenjangan ini. 

Program-program yang mendukung sekolah-sekolah di daerah terpencil, seperti pengadaan fasilitas dan teknologi yang memadai, bisa jadi akan diperluas. Hal ini penting agar semua anak, tanpa memandang tempat tinggalnya, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang baik.

Pendekatan yang Lebih Fleksibel dan Inovatif

Dengan perubahan kepemimpinan, kita juga bisa mengharapkan pendekatan yang lebih fleksibel dalam sistem pendidikan. Misalnya, lebih banyak opsi untuk pembelajaran jarak jauh atau program pendidikan alternatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Ini juga termasuk dukungan untuk pendidikan non-formal yang memberikan keterampilan praktis di luar kurikulum sekolah.

Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan

Presiden baru mungkin juga akan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam dunia pendidikan. Misalnya, adanya kerjasama antara sekolah, orang tua, dan komunitas lokal untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Inisiatif ini bisa berupa program mentoring, kegiatan ekstrakurikuler, atau proyek komunitas yang melibatkan siswa secara langsung.

Fokus pada Keterampilan Abad 21

Di era globalisasi ini, keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi menjadi sangat penting. Diharapkan dengan kepemimpinan baru, pendidikan kita akan lebih fokus pada pengembangan keterampilan ini. 

Misalnya, dengan memasukkan proyek-proyek berbasis tim, tugas yang memerlukan pemecahan masalah kompleks, dan kegiatan yang merangsang kreativitas.

Evaluasi dan Penyesuaian Kebijakan Pendidikan

Setiap perubahan kepemimpinan pasti membawa angin segar dalam kebijakan. Dengan presiden baru, mungkin ada evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pendidikan yang ada saat ini. Evaluasi ini penting untuk mengetahui apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki. 

Proses ini juga bisa melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan siswa, agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Memasuki era kepemimpinan baru, ada banyak harapan dan kemungkinan untuk perbaikan dalam sektor pendidikan. Dari pembaruan kurikulum hingga peningkatan kesejahteraan guru, setiap perubahan yang dilakukan bisa membawa dampak positif bagi dunia pendidikan kita. 

Tentunya, perubahan ini memerlukan dukungan dan partisipasi semua pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, orang tua, hingga masyarakat umum. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa berharap pendidikan di Indonesia akan semakin maju dan berkualitas. Sebagai seorang guru tentunya kan menyambut perubahan ini dengan semangat. (*)

***

*) Oleh : Hery Setyawan, M.Pd., Guru di SMPN 42 Jakarta dan Guru Penggerak Angkatan 8 Jakarta Utara.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.