TIMES JAKARTA, JAKARTA – Bulan Desember adalah bulan Gus Dur, karena pada bulan Desember bertepatan dengan Haul Gus Dur. Secara lahir Gus Dur sudah tiada, namun pemikiran dan gagasan Gus Dur tetap hidup bahkan menjadi inspirasi banyak manusia di seluruh belahan bumi ini.
Gus Dur sebagai pribadi adalah orang yang unik dan memiliki indra keenam yang sudah banyak terbukti prediksi yang disampaikan untuk Indonesia. Maka di bulan Gus Dur kali ini kami ingin memberikan ulasan pentingnya aktivis pergerakan untuk belajar pada Gus Dur
Gus Dur Simbol Santri Intelektual
Gus Dur adalah cucu pendiri NU, namun Gus Dur secara pribadi adalah orang yang alim dalam bidang agama. Maka tidak heran setiap gagasan pemikiran sosial dan politik selalu memiliki landasan hasanah kitab kita salaf dalam politik maupun sosial.
Kegemaran gus Dur dalam membaca dibuktikan dengan gagasan ilmiah yang disampaikan dengan merujuk pemikiran tokoh tokoh dunia. Bahkan lebih dari itu, perilaku sikap dan gagasan tokoh dunia sering dipakai dalam ceramahnya.
Gus Dur Berfikir untuk Bangsa
Hadirnya Gus Dur ketika orde baru berkuasa memiliki sisi lain yang luar biasa. Gus Dur dengan semangat memberikan pendidikan politik dan demokrasi kepada rakyat sampai ke desa desa tanpa memiliki rasa takut.
Gus Dur selalu mengajak masyarakat untuk memahami perbedaan dengan damai, memberi semangat kader muda untuk cerdas dan memiliki ilmu dan terus berpegang pada dawuh kyai dan Masyayikh.
Kata beliau, bangsa Indonesia yang kaya harus memberikan kesejahteraan rakyat, maka pemerintahan yang baik harus terwujud, karena pada saat itu orde baru adalah pemerintahan yang otoriter dan korup. Gerakan demokratisasi dan pembangunan masyarakat sipil yang berdaya selalu disuarakan di mana saja beliau berada
Selama hidupnya gus Dur berjuang untuk bangsa dengan membangun keberdayaan rakyat sipil, demokratisasi, pluralisme dan mengajak untuk tetap mencintai Indonesia.
Gus Dur Penerus Ajaran Para Wali
Salah satu yang perlu kita tiru dari Gus Dur adalah, Gus Dur sangat senang ziarah kubur, baik ziarah pada para Auliya maupun para kyai sepuh yang memiliki karomah. Maka tradisi ziarah ke makam dimana ada Masyayikh atau tokoh yang memiliki ke khosan pasti di datangi.
Gus dur selalu menyampaikan perkembangan Islam di Jawa dengan menceritakan bagaimana para wali melakukan dakwah tanpa harus bersitegang dengan tradisi yang sudah ada.
Maka cara berjuang gus Dur lebih memberikan kedamaian tanpa ada permusuhan dengan tradisi yang ada. Sebagai contoh bagaimana gus dur melafalkan tembang lir Ilir ciptaan Sunan Kali Jogo yang menggambar bagaimana perjalanan manusia di dunia
Gus Dur Bapak Demokrasi Indonesia
Gus memberikan pendidikan politik yang luar biasa dalam perpolitikan di Indonesia. Politik Gus Dur adalah politik kebangsaan bukan politik kekuasaan. Maka bagi Gus Dur Mencintai Indonesia adalah segala galanya. Politik kekuasaan terlalu kecil bagi gus Dur karena yang difikirkan hanya kepentingan dan jabatan
Contoh nyata ketika gus Dur dilengserkan sebagai Presiden, warga NU tidak boleh membela dengan mengorbankan nyawa, karena tidak ada jabatan politik yang harus dibela dengan kekerasan, mengalirkan darah apalagi mengorbankan nyawa
Gus Dur
Gus Dur adalah simbol perjuangan kaum tertindas, hal tersebut dapat kita lihat dari kepedulian beliau ketika adanya intimidasi dan tindak kekerasan terhadap warga Waduk Kedungombo kebupaten Grobogan Jawa Tengah. Kepedulian gus dur dilakukan dengan mengirim surat ke bank dunia karena proyek kedungombo memaksa rakyat untuk pindah hingga terjadi bentrok fisik.
Disamping itu gus dur menggalang solidaritas bersama iwab fals, Sawung Jabung dan lainnya, hingga lahir lagu Bongkar karya iwan fals. Gus Dur selalu hadir dalam setiap penindasan pemerintah terhadap rakyat kecil di masa Orda Baru
Gus Dur adalah orang yang humanis, Gus Dur berpandangan manusia adalah makluk ciptaan Allah yang terbaik, sehingga hak kemanusiaan harus dihargai, manusia memiliki kebebasan dan potensi yang harus dihargai.
Begitu hebatnya figur seorang gus Dur sehingga namanya, pemikiran, sikap dan gagasannya tetap hidup dalam jiwa rakyat Indonesia
Maka siapapun yang ingin menjadi aktifis sejati, pejuang sejati dan pejabat yang sesungguhnya belajarlah dari sikap dan pemikiran Gus Dur. Sepanjang hidupnya Gus Dur terus mengabdikan diri untuk kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Maka kita semua patut untuk meniru perjuangan tersebut.
Bangsa Indonesia sekarang krisis integritas, krisis moralitas dan krisis nasionalisme. Sebagian besar rakyat Indonesia hampir lupa makna ideologi dan falsafah bangsa Indonesia.
Maka, melalui catatan ini saya mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mengambil hikmah dari figur seorang Gus Dur yang memiliki performa dan integritas yang sesuai dengan nilai nilai luhur bangsa Indonesia.
Dalam Haulnya yang ke 15 Tahun 2024 semoga Allah memberikan kebahagian Gus Dur Sang Guru Bangsa di alam Barzah. Semangat berjuang, pemikiran dan rasa Nasionalismenya Gus Dur semoga dapat diwarisi oleh para Generasi Muda Bangsa saat Indonesia saat ini.
***
*) Oleh : HM. Basori, M.Si, Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |