https://jakarta.times.co.id/
Kopi TIMES

Jalak Pilkada Jatim 2024

Rabu, 18 September 2024 - 13:33
Jalak Pilkada Jatim 2024 Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024 semakin mendekati hari H, dan panggung politik provinsi ini mulai memanas dengan beragam dinamika calon dan isu-isu yang berkembang. Pemilihan kepala daerah kali ini menjadi sangat penting karena bukan hanya akan menentukan arah kebijakan provinsi, tetapi juga akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara langsung. 

Tentu yang menggugah perhatian tiga calon perempuan pula dari masing-masing didampingi laki-laki. Semuanya berpengalaman dan potensial untuk memimpin Jawa Timur dengan segenap wacana pembangunan konstruktif.

Dengan berbagai tantangan yang ada, seperti pemulihan ekonomi pasca-pandemi, ketimpangan sosial, dan pengelolaan infrastruktur serta lingkungan, Pilkada ini menawarkan peluang bagi calon untuk menunjukkan visi dan solusi mereka terhadap masalah-masalah krusial yang dihadapi Jatim.

Di satu sisi, Khofifah Indar Parawansa, yang pernah menjabat sebagai Gubernur, menjadi salah satu kandidat utama dalam Pilkada ini. Dengan rekam jejak yang sudah dikenal, Khofifah telah melaksanakan sejumlah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti bantuan sosial dan inisiatif peningkatan pendidikan. 

Namun, di balik pencapaian tersebut, terdapat kritik yang mengemuka terkait efektivitas implementasi program-program tersebut dan bagaimana kebijakan-kebijakannya berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Khofifah akan menghadapi tantangan besar dalam periode kedua ini, di mana dia harus bisa membuktikan bahwa program-programnya tidak hanya sekadar janji, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata.

Sementara itu, calon-calon baru yang muncul dari partai-partai politik menawarkan perspektif segar. Calon-calon ini datang dengan latar belakang yang beragam, mulai dari pengalaman di sektor publik hingga dunia usaha, yang mereka harapkan dapat menjadi modal untuk membawa perubahan. 

Mereka membawa visi yang sering kali kontras dengan pendekatan Khofifah, terutama dalam hal pemulihan ekonomi dan penanganan ketimpangan sosial. Visi mereka sering kali mencakup inovasi dalam pengelolaan sumber daya dan peningkatan kualitas layanan publik yang mereka klaim lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Isu utama dalam Pilkada Jatim 2024 tidak bisa dipisahkan dari dampak pandemi COVID-19 yang masih dirasakan hingga saat ini. Ekonomi Jatim, yang terhantam berat oleh pandemi, memerlukan strategi pemulihan yang komprehensif. 

Calon-calon yang berkompetisi di Pilkada kali ini harus mampu menyajikan solusi konkret untuk mengatasi masalah ekonomi, seperti meningkatkan lapangan kerja, mendukung UMKM, dan merangsang investasi. Tantangan ini menjadi ujian besar bagi calon-calon tersebut, apakah mereka memiliki kapasitas dan visi yang cukup untuk membawa Jatim keluar dari krisis ekonomi.

Ketimpangan sosial juga menjadi isu yang mendalam dan perlu mendapatkan perhatian serius. Meski Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki akses pendidikan dan kesehatan, masih ada celah yang lebar dalam distribusi kesempatan dan fasilitas. 

Para calon harus menunjukkan bahwa mereka memiliki rencana yang jelas untuk mengatasi ketimpangan ini. Hal ini mencakup program-program yang dapat memperluas akses pendidikan, memperbaiki infrastruktur kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah terpencil.

Selain itu, pengelolaan infrastruktur dan lingkungan merupakan isu penting yang turut mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Infrastruktur yang buruk dapat menghambat mobilitas dan akses masyarakat terhadap berbagai layanan dasar. 

Di sisi lain, pengelolaan lingkungan yang tidak optimal dapat berdampak pada kesehatan dan keberlanjutan sumber daya alam. Calon-calon yang bersaing dalam Pilkada ini harus memiliki rencana strategis untuk memperbaiki infrastruktur yang ada dan mengatasi masalah lingkungan, termasuk kebijakan untuk penanggulangan pencemaran dan konservasi sumber daya alam.

Dampak sosial dan politik dari Pilkada Jatim 2024 tidak hanya terbatas pada keputusan siapa yang akan memimpin provinsi ini, tetapi juga pada bagaimana kebijakan yang diterapkan akan mempengaruhi masyarakat sehari-hari. Perubahan kebijakan dapat berdampak langsung pada kualitas hidup, pengelolaan sumber daya, dan kesejahteraan umum. 

Oleh karena itu, pemilih harus melakukan evaluasi yang mendalam terhadap calon dan program-program yang mereka tawarkan. Keputusan yang diambil dalam Pilkada ini akan menentukan arah perkembangan Jatim untuk beberapa tahun ke depan.

Dengan berbagai isu yang mengemuka dan calon yang bersaing, Pilkada Jatim 2024 menawarkan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan mereka. Sebagai pemilih, penting untuk tidak hanya memperhatikan janji-janji politik, tetapi juga menilai rekam jejak dan kapasitas calon dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. 

Pilkada ini adalah momen penting untuk memastikan bahwa masa depan Jatim berada di tangan pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan, itu semua dalam hemat penulis terdapat pada Luluk Nur Hamidah Kader Partai PKB. 

***

*) Oleh : Abdullah Fakih Hilmi AH, S.AP., Akademisi dan Wirausahawan.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta :
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.