TIMES JAKARTA, KALIMANTAN – Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, mempengaruhi cara kita berinteraksi, belajar, dan bekerja. Perkembangan teknologi memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan komunikasi yang lebih efisien.
Namun, di balik kemudahan ini, ada tantangan besar yang harus dihadapi, terutama dalam konteks pendidikan dan perkembangan anak. Dalam hal ini, peran orang tua sangat krusial dalam membimbing dan mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka.
Pendidikan Digital di Rumah
Salah satu peran utama orang tua adalah sebagai pendidik pertama bagi anak-anak mereka. Dalam konteks teknologi, orang tua perlu mengajarkan anak-anak tentang cara menggunakan perangkat digital secara bijak. Penggunaan gadget seperti smartphone dan tablet bisa memberikan akses ke sumber belajar yang kaya, tetapi juga bisa menjadi sumber distraksi yang besar.
Oleh karena itu, orang tua harus aktif terlibat dalam mengatur waktu dan cara anak-anak menggunakan teknologi. Misalnya, orang tua bisa menetapkan waktu tertentu untuk penggunaan gadget, serta mendiskusikan konten yang sesuai untuk diakses.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, orang tua juga perlu memperkenalkan anak-anak pada konsep literasi digital. Ini meliputi kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber secara kritis.
Dengan memberikan panduan tentang bagaimana mengevaluasi informasi yang ditemukan di internet, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menghindari berita palsu dan konten yang menyesatkan.
Membangun Keterampilan Sosial
Perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi keterampilan sosial anak-anak. Meskipun komunikasi digital seperti pesan teks dan media sosial memudahkan interaksi, hal ini tidak selalu dapat menggantikan interaksi tatap muka.
Orang tua harus mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial di luar dunia maya, seperti bermain di taman, bergabung dalam klub olahraga, atau mengikuti kegiatan seni. Dengan cara ini, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
Membangun Kesadaran dan Tanggung Jawab
Orang tua juga perlu membangun kesadaran dan rasa tanggung jawab anak-anak terhadap penggunaan teknologi. Di era media sosial, penting bagi anak-anak untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka di dunia digital.
Misalnya, orang tua harus mengajarkan pentingnya privasi dan keamanan online, seperti tidak membagikan imbingan pribadi kepada orang yang tidak dikenal. Diskusi terbuka mengenai pengalaman anak-anak di dunia maya juga dapat membantu orang tua memahami tantangan yang mereka hadapi dan memberikan imbingan yang sesuai.
Dampak Negatif Teknologi
Orang tua harus waspada terhadap dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengganggu tidur, mengurangi perhatian, dan berkontribusi pada masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Oleh karena itu, orang tua harus memantau dan membatasi waktu layar anak-anak mereka. Kegiatan fisik dan interaksi langsung dengan keluarga dan teman sebaya sangat penting untuk kesejahteraan fisik dan emosional anak.
Kolaborasi dengan Sekolah
Kolaborasi antara orang tua dan sekolah juga sangat penting dalam mengelola penggunaan teknologi di kalangan anak-anak. Orang tua harus berkomunikasi dengan guru dan staf sekolah untuk memahami kebijakan penggunaan teknologi di kelas.
Dengan begitu, orang tua dapat mendukung pembelajaran anak-anak mereka di rumah dengan cara yang sejalan dengan apa yang diajarkan di sekolah. Misalnya, jika sekolah menggunakan platform tertentu untuk pembelajaran daring, orang tua dapat membantu anak-anak mereka memahami cara menggunakan platform tersebut dengan efektif.
Menyediakan Lingkungan yang Mendukung
Selain memberikan bimbingan dalam penggunaan teknologi, orang tua juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung di rumah. Ini termasuk menyediakan akses ke teknologi yang tepat dan memastikan bahwa anak-anak memiliki ruang belajar yang nyaman dan kondusif. Lingkungan yang tenang dan teratur dapat meningkatkan fokus anak dalam belajar dan menjauhkan mereka dari gangguan yang tidak perlu.
Orang tua juga bisa mengajak anak-anak untuk belajar bersama, misalnya dengan melakukan riset tentang topik yang menarik atau mencoba aplikasi edukasi baru. Keterlibatan orang tua dalam kegiatan belajar anak dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mereka.
Mengatasi Kecanduan Teknologi
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orang tua saat ini adalah kecanduan teknologi. Banyak anak-anak yang terjebak dalam siklus penggunaan gadget yang berlebihan, yang mengganggu waktu belajar dan interaksi sosial mereka. Orang tua harus peka terhadap tanda-tanda kecanduan ini dan bertindak segera.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan menetapkan aturan dan batasan yang jelas terkait waktu penggunaan gadget. Selain itu, orang tua juga dapat menggantikan waktu layar dengan aktivitas keluarga yang lebih produktif, seperti bermain permainan papan, memasak bersama, atau melakukan kegiatan luar ruangan.
***
*) Oleh : Rosyid Nurrohman, S.M., M.AB., Dosen Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Kalimantan Timur.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Peran Orang Tua di Era Teknologi
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |