TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua Forum Komunikasi Suporter Indonesia, Richard Achmad Supriyanto, meminta PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia, terlibat aktif dalam sosialisasi kompetisi tanpa rasisme.
Menurut Richard, kejadian yang baru saja menimpa penyerang klub PSM Makassar, Patrich Wanggai perlu dijadikan evaluasi bersama di Indonesia.
Sebab jika fenomena rasisme dan bullying ini dibiarkan, makan mentalitas pemain saat bertanding di lapangan akan terganggu. Sehingga, federasi disarankan tidak tinggal diam.
"Federasi memang harus bisa memproteksi terkait soal rasisme ini karena ini terjadi kembali. Kita ga bisa pungkiri ini terjadi karena fanatisme sempit," kata Richard di Jakarta, Selasa (24/3/2021) malam, dikutip dari Pikiran Rakyat.
Kemudian, Richard juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah lama mengingatkan federasi, agar tidak menyepelekan masalah ini. Namun, apa yang baru saja terjadi di laga perdana PSM Makassar vs Persija Jakarta menjadi pukulan telak bagi sepak bola Indonesia.
"Saya sudah kasih masukan bahwa seharusnya gelaran event apapun atau sebelum gelaran event mari kita duduk bareng untuk melaraskan edukasi-edukasi di tataran penikmat sepak bola," ucapnya.
Sebelumnya, penyerang PSM Makassar Patrich Wanggai menjadi korban bullying dan rasis di kolom komentar Instagramnya. Dia dibully karena berhasil mencetak gol ke gawang Persija Jakarta.
Akhirnya, laga perdana kedua klub di musim 2021 tersebut, tercoreng karena perilaku penonton yang tak bertanggung jawab. Meskipun klubnya kalah dalam laga tersebut, pemain Persija Jakarta banyak yang mengecam perilaku rasisme terhadap pemain.(*)
Pewarta | : Edy Junaedi Ds |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |