https://jakarta.times.co.id/
Pendidikan

Sidang Terbuka Promosi Doktor ITS: Campuran Aspal Beton untuk Kurangi Rubber Deposit

Senin, 24 Februari 2020 - 22:54
Sidang Terbuka Promosi Doktor ITS: Campuran Aspal Beton untuk Kurangi Rubber Deposit I Dewa Made Alit Karyawan membuat Campuran Aspal Beton untuk Desertasinya (FOTO : Humas ITS)

TIMES JAKARTA, SURABAYA – Institut Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor Senin (24/2/2020).

Bertempat di ruang sidang Departemen Teknik Sipil, I Dewa Made Alit Karyawan mempresentasikan hasil penelitiannya untuk disertasi gelar Doktor di depan 3 penguji Prof Dr Ir Triwulan DEA dari departemen Teknik Sipil ITS, Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS, serta penguji eksternal Prof Ir I Nyoman Arya Thanaya ME PhD dari Departemen Teknik Sipil Universitas Udayana.

Lelaki yang akrab disapa Dewa itu mempresentasikan penelitiannya mengenai potensi penggunaan agregat buatan dari limbah batu bara (fly ash) dalam campuran aspal beton untuk mengurangi rubber deposit pada permukaan runaway.

I-Dewa-Made-Alit-Karyawan-a.jpg

Berlimpahnya fly ash ini dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius dan bahkan telah ditetapkan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3).

Pada penelitian ini, Dewa berharap bisa mengurangi pencemaran dengan memanfaatkan fly ash tersebut sebagai bahan dasar pembuatan agregat yang biasanya berasal dari pasir, kerikil, dan sebagainya yang digunakan dalam campuran aspal beton.

"Penelitian ini juga ditujukan untuk keselamatan pengendara atau penumpang pesawat, penggunaan agregat buatan dalam pencampuran aspal beton ini mampu mengurangi rubber deposit atau penumpukan karet pada runaway yang menyebabkan tertutupnya tekstur permukaan runaway," jelas Dewa.

Agregat buatan ini dibuat memakai alat granulator dengan kemiringan 50 derajat dan menerapkan variasi rasio alkali 1:2,5 antara sodrium hidroksida dan sodium silikat. Kemudian akan diuji dengan menggunakan dua metode pengukuran, yaitu marshall dan wheel trsck.

"Komposisi terbaik agregat buatan dalam pencampuran aspal beton pada penelitian ini memiliki komposisi 25 persen agregat buatan dan 75 persen agregat alami," jelasnya.

Meskipun agregat buatan ini membutuhkan biaya lebih mahal daripada agregat natural,  Dewa tidak memberhentikan penelitiannya sampai disini.

"Ke depannya saya ingin melanjutkan penelitian ini, selain itu pula riset ini masih dalam skala laboratorium dengan kondisi yang mendekati keadaan sebenarnya di lapangan," ungkap I Dewa Made Alit Karyawan. (*)

Pewarta : Inntan Wulandari (MG-236)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.