TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan bahwa sebanyak 33.182 sekolah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) telah terdata sebagai penerima bantuan digitalisasi pembelajaran dari pemerintah.
"Sasaran daerah 3T yang sudah kita hitung itu sekitar 33.182 dari 300.000 sasaran sekolah penerima digitalisasi pembelajaran," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto dalam rapat bersama Panja Pendidikan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (19/5/2025).
Menurut Gogot, puluhan ribu sekolah tersebut mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), SD, SMP, SMA, SMK hingga Sekolah Luar Biasa (SLB).
Dalam pelaksanaannya, pemerintah akan menyesuaikan tipe perangkat digital yang diberikan berdasarkan kondisi masing-masing sekolah. Beberapa perangkat yang akan disalurkan antara lain smart board atau papan tulis interaktif, laptop, internet satelit, dan panel surya.
Program ini merupakan bagian dari transformasi digital pendidikan yang diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 pada 2 Mei lalu. Melalui program ini, Kemendikdasmen berkomitmen menghadirkan kelas cerdas (smart classroom) yang didukung teknologi pembelajaran mutakhir.
Pada aspek pembelajaran, digitalisasi ini juga akan mengintegrasikan deep learning, koding, dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum mulai tahun ajaran 2025/2026.
Ketiga pendekatan tersebut bertujuan memaksimalkan penggunaan perangkat serta menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, peluncuran program tersebut merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan nasional.
Mendikdasmen menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 15.000 unit smart board atau papan tulis interaktif guna memperkuat digitalisasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |