https://jakarta.times.co.id/
Berita

EIGER dan Warga Pantura Berjuang Bersama Lawan Abrasi

Kamis, 17 Oktober 2024 - 12:31
EIGER dan Warga Pantura Berjuang Bersama Lawan Abrasi Suasana pantai yang berada di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Foto: Eiger Adventure)

TIMES JAKARTA, SUBANG – Namanya Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Desa ini memiliki destinasi wisata terkenal, Pantai Pondok Bali. Terletak di pesisir pantura, pantai ini ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan untuk menikmati pemandangan, memancing, dan mencicipi hidangan laut di restoran kecil yang menopang perekonomian lokal. 

Namun, di balik keindahan pantainya, Desa Mayangan menyimpan cerita perjuangan warganya melawan ancaman abrasi. Selama berpuluh-puluh tahun terakhir, warga Mayangan merasakan betapa dahsyatnya dampak abrasi bagi tanah kelahiran mereka.

Dalam 20 tahun terakhir, Mayangan mengalami kerusakan besar akibat banjir rob dan abrasi yang terus menggerus wilayahnya. Mayangan berubah menjadi desa yang nyaris tenggelam akibat rob berkepanjangan. 

Kepala Desa Mayangan, Darto, mengungkapkan bahwa lebih dari setengah wilayah desa telah hilang. "Ratusan hektar lahan tambak dan rumah warga tenggelam dihantam abrasi dan banjir rob," kata Darto beberapa waktu lalu.
 
Salah satu contoh nyata adalah Pulau Burung. Menurut Darto, pulau yang berada di sebelah barat Pantai Pondok Bali itu, dulunya pernah menjadi sebuah daratan yang menyatu. Namun kini terpisah sejauh lebih dari 1,5 kilometer.

pantai-Desa-Mayangan-Eiger-Adventure-a.jpg Permukiman di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Foto: Eiger Adventure)

Dukungan EIGER

EIGER Adventure, brand penyedia perlengkapan outdoor asal Bandung, telah beberapa kali menjalin kerja sama dengan warga Mayangan. Baru-baru ini, mereka menanam 10.000 bibit mangrove bersama warga sebagai upaya menghalau abrasi. 

"Inisiatif ini telah menjadi gerakan bersama untuk melindungi desa," ujar Darto. 

Bersama Yayasan Wanadri, lanjut Darto, warga membentuk kelompok Siaga Pesisir Utara (Siput). Kelompok gabungan anak-anak muda desa ini berfokus pada pemeliharaan mangrove serta edukasinya bagi seluruh warga desa.

“Insiatif menanam mangrove di Mayangan telah menjadi gerakan bersama, dengan tujuan melindungi desa dari abrasi yang semakin parah," tuturnya.

Pada Sabtu (12/10/2024) lalu, EIGER kembali ke Mayangan. Kali ini dengan agenda pemutaran film dokumenter berjudul Matra Pantura. Film tersebut mengisahkan perjuangan warga Mayangan dalam menjaga kelestarian mangrove demi menyelamatkan desa dari abrasi.

"Film ini kami buat sebagai apresiasi atas upaya warga," ujar Brand Communication Strategist EIGER, Mohammad Zakiy Zulkarnaen.

Eiger-Adventure-a.jpg

Zakiy menuturkan, rencananya Matra Pantura akan dibawa ke beberapa festival film dan ditayangkan di berbagai kota untuk memicu diskusi tentang permasalahan pesisir. "Harapannya jadi pemicu diskusi soal kompleksitas masalah di pesisir Pantura dan menemukan solusinya,” ungkap Zakiy.

Lebih dari seratus warga hadir dalam nobar. Mereka terdiri atas para perangkat pemerintah desa, siswa sekolah, dan komunitas masyarakat. 

Warga antusias menonton, apalagi EIGER menyediakan kupon gratis yang bisa ditukar dengan jajanan. Pemutaran film selama 30 menit diakhiri dengan diskusi antara warga, yang juga dihadiri oleh aparat desa dan komunitas setempat.

Mansur, perwakilan Yayasan Wanadri di Mayangan, memuji film tersebut sebagai dokumentasi penting perjuangan warga. "Film dokumenter yang indah dari EIGER. Film ini mampu menularkan kepada siapapun fungsi dan manfaat mangrove, sebagai penopang keberlangsungan kehidupan masyarakat di pesisir pantai," ucapnya.

Abah Encai, tokoh masyarakat yang lahir di Mayangan lebih dari enam dekade lalu, menyebut film ini sebagai pengingat bagi generasi muda akan pentingnya menjaga alam. "Film ini akan diingat sebagai salah satu cara kita mendokumentasikan upaya kebaikan, mempertahankan desa dan tanah kelahiran, agar generasi anak muda Mayangan kelak punya kehidupan yang lebih baik,” ujar Abah Encai. (D)

Pewarta :
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.