https://jakarta.times.co.id/
Berita

Ketua MPR Tekankan Pentingnya Ketahanan Budaya Nusantara

Jumat, 20 September 2024 - 10:21
Ketua MPR Tekankan Pentingnya Ketahanan Budaya Nusantara Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di acara 'Mimbar Wawasan Kebangsaan' yang diadakan MPR RI bersama Universitas Borobudur di Gedung Parlemen Jakarta, Kamis (19/9/24).

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan bahwa budaya nusantara, yang mencerminkan kekayaan dan keragaman warisan bangsa, adalah cermin jati diri serta kepribadian Indonesia. Untuk menjaga kelestarian budaya ini, diperlukan lebih dari sekadar kesadaran dan pemahaman, melainkan juga komitmen bersama untuk melindungi budaya dari dampak perubahan zaman.

"Tanpa komitmen kolektif untuk melestarikan budaya nusantara, ketahanan budaya kita akan semakin melemah. Kita akan perlahan kehilangan identitas budaya, baik karena diabaikan, diklaim oleh negara lain, maupun tergilas oleh perkembangan peradaban," ujar Bambang dalam pidatonya di acara 'Mimbar Wawasan Kebangsaan' yang diadakan MPR RI bersama Universitas Borobudur di Gedung Parlemen Jakarta, Kamis (19/9/24).

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Rektor Universitas Borobudur Bambang Bernathos, Direktur Pascasarjana Universitas Borobudur Faisal Santiago, dan sejumlah akademisi serta tokoh adat.

Mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan bahwa kekayaan budaya Indonesia juga tercermin dari keragaman bahasa, dengan 724 bahasa yang tercatat di Indonesia. Sayangnya, 80 di antaranya terancam punah, dan 14 bahasa telah punah.

"Belum lama ini, kita masih ingat beberapa warisan budaya Indonesia seperti kain tradisional, lagu daerah, dan tarian, sempat diklaim sebagai milik negara lain," tambahnya.

Bambang juga menyoroti dampak penjajahan yang tidak hanya merampas sumber daya alam Indonesia, tetapi juga menghapus jejak budaya dan manuskrip penting dari kerajaan-kerajaan nusantara. Ia mencatat bahwa fenomena sosial seperti hilangnya budaya gotong-royong dan memudarnya sopan santun di kalangan generasi muda adalah bukti nyata tergerusnya budaya lokal.

"Dalam konteks ini, memperkuat ketahanan budaya bukan lagi sekadar kebutuhan, tapi sudah menjadi kewajiban," tegasnya.

Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran itu menambahkan, menjaga budaya memiliki dasar kuat dalam UUD NRI 1945, yang mengamanatkan negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

"Kita harus ingat bahwa menjaga dan memajukan budaya nasional akan dihadapkan dengan tantangan globalisasi dan modernitas. Ini adalah amanat konstitusi yang harus kita emban," ucapnya. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.