https://jakarta.times.co.id/
Berita

Ditulis di Gawai Menggunakan Kaki, Buku 'I'Am' Karya ABK Kota Tasikmalaya Diluncurkan

Jumat, 29 Maret 2024 - 07:25
Ditulis di Gawai Menggunakan Kaki, Buku 'I'Am' Karya ABK Kota Tasikmalaya Diluncurkan Buku karya Desida bertajuk 'I'Am' resmi diluncurkan (Foto: Harniwan Obech/ TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA, TASIKMALAYA – Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas) yang merupakan gabungan komunitas di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar launching buku bertajuk 'I'Am' karya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bernama Desida.

Peluncuran karya tersebut dikemas dengan acara buka bersama yang meriah, dihadiri ratusan penyandang disabilitas dan beberapa komunitas dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Acara berlangsung di Ruang Ide, Kota Tasikmalaya pada Kamis (28/3/2024).

Raut wajah sumringah tampak pada para peserta yang bercengkrama dengan sesama penyandang disabilitas, didampingi oleh keluarga atau sanak saudara.

Buku-IAm-b.jpg

Kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan sejak tujuh tahun lalu, didukung oleh anggaran seadanya dari para pegiat komunitas dan perusahaan yang peduli, termasuk di antaranya gerai makanan cepat saji McDonald.

Papeditas sendiri didirikan oleh Tokoh Pegiat Peduli Disabilitas dan Komunitas yang ada di Tasikmalaya, di antaranya Harniwan Obech.

Ia menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan memberikan peluang kepada para alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk dapat bekerja di beberapa perusahaan terkemuka dengan bantuan dari komunitas dan jaringan usahanya.

"Ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap penyandang disabilitas di Tasikmalaya, agar mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik setelah menamatkan pendidikan di SLB," ungkap Harniwan Obech, salah satu inisiator Papeditas, Kamis (28/3/2024)

Papeditas terus menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dan perusahaan untuk memberikan kesempatan kepada para alumni SLB agar dapat bekerja dengan kompetensi dan keahlian yang memadai.

Fokus utamanya adalah menciptakan output yang berkualitas, di mana para alumni SLB dapat diterima bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.

Di samping itu, beberapa penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya telah menunjukkan prestasi yang membanggakan di berbagai bidang seperti seni, musik, sastra, dan lainnya.

Hal ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan yang mereka terima dari berbagai pegiat komunitas, terutama para seniman di Kota Tasikmalaya.

Meskipun demikian, perhatian langsung dari pemerintah, terutama Dinas Sosial atau Kementerian Sosial, terhadap kegiatan disabilitas ini masih minim.

Namun, berbagai dukungan dari perusahaan dan komunitas lokal seperti McDonald's, Cafe Ruang Ide, dan lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan.

Selain sebagai acara silaturahmi, kegiatan seperti ini juga dianggap sebagai pendidikan vokasional dan ajang untuk menunjukkan kreativitas dan prestasi para penyandang disabilitas.

Papeditas berharap agar ke depannya, pemerintah, terutama Kementerian Sosial, dapat memberikan perhatian lebih terhadap nasib dan masa depan para penyandang disabilitas.

Salah satu Kepala SLB di Kota Tasikmalaya, Aris Rahman, menyambut baik peran aktif komunitas dalam memperhatikan masa depan para penyandang disabilitas.

"Saya berharap hal ini dapat membantu para alumni untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan hidup mandiri di masa depan," harapnya.

Dalam acara itu pun, ditampilkan para siswa penyandang disabilitas mulai dari ahli menyanyi sampai alat musik dan lainnya.

Kemudian, Desida Rohmatul Fadillah (18), penulis buku berkebutuhan khusus asal Gunung Kondang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menurutkan kisahnya dalam meluncurkan buku keduanya berjudul I'Am.

Selama ini dirinya menulis dengan kedua kakinya di gawai atau ponsel dengan buku pertamanya sudah terbit berjudul 'Si Gadis Cacat'.

Seperti ditulis TIMES Indonesia di artikel sebelumnya, Desida sejak kecil menyandang penyakit cerebral palsy dan bercita-cita menjadi seorang penulis untuk membantu ibu kandungnya yang selama ini berjuang membesarkannya.

Mulanya pendidikan yang diterima dirinya hampir sama dengan anak-anak lainnya yakni bersekolah di Sekolah Dasar (SD) dekat rumahnya SDN Mangkubumi.

Baru mengikuti pelajaran sepekan, dirinya diarahkan masuk ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena kondisinya sejak lahir serta untuk menyesuaikan arah pendidikannya.

Dirinya pun bertemu dengan guru pembimbing Pipih Suparmi, setelah masuk ke SLB Bahagia di Jalan Karoeng, Kecamatan Kota Tasikmalaya. "Selama 4 bulan Dede (pangglan Desida) tulis buku kedua ini," kata dia sembari terbata-bata karena keterbatasannya.

Cita-citanya menulis tentang kehidupan, mimpi, dan perjuangan, dalam setiap kata yang dituliskannya mendekati sebuah kenyataan. Apalagi dirinya termotivasi untuk membantu ibunya yang selama ini terlilit utang yang uangnya dipakai sang ayah berobat karena sakit-sakitan.

Walaupun Desida mengidap Cerebral palsy yakni kesulitan tumbuh kembang sejak masa kecil yang dideritanya tak menyurutkan semangatnya untuk menjadi penulis besar.

Dengan jari jemari kakinya menulis di ponsel, Desida  pun akhirnya mampu menyelesaikan sebuah buku dengan judul 'Si Gadis Cacat' dalam kurun waktu sebulan lebih.

Bukunya pun telah terbit pada Juni 2023 oleh salah satu penerbit di Kota Bogor, Jawa Barat. Perjuangannya tak sia-sia sampai akhirnya buku kedua terbit di Maret 2024 setelah dirinya menulis selama 4 bulan.

Aris menambahkan Papeditas memiliki peran yang sangat berarti bagi  beberapa alumni SLB dalam menyalurkan SDM anak berkebutihan khusus, diantaranya sudah menyalurkan untuk dapat bekerja di beberapa pengusaha lokal Kota Tasikmalaya.

Menurutnya, selain di McDonald's, banyak sekali ABK yang sudah dikaryakan seperti di beberapa kafe dan kedai kopi. Di antaranya di Kedai Arem, baso gejrot, Lalada Food.

"Bahkan Papeditas sudah menghantarkan ABK dengan membuat vokasi pertanian dengan bercocok tanam cabe domba pada lahan sewaan dan industri telor asin, semoga ke depan vokasi ini mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah," pungkasnya. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.