TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menyerukan kesiapan penggunaan kekuatan nuklir.
Kim Jong Un telah mengabaikan sanksi internasional untuk mengembangkan program senjata Korea Utara, yang dipandang sebagai ancaman langsung terhadap negara tetangga Korea Selatan dan Jepang.
Dilansir CNN, Kim seorang diktator yang mewarisi kekuasaan dari ayahnya pada tahun 2011 itu berjanji untuk memperkuat persenjataan nuklir negara itu, meskipun sebelumnya ia mengisyaratkan akan mendukung denuklirisasi.
"Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah strategis, Rabu kemarin untuk mengirim pesan kepada "musuh"-nya tentang kemampuan serangan baliknya," kata media pemerintah.
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) mengatakan pada hari Jumat, Kim Jong Un sendiri yang memimpin latihan rudal di Laut Kuning pada hari Rabu
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa mereka telah mendeteksi dan melacak peluncuran tersebut dalam sebuah pernyataan di kemudian hari.
Pyongyang melaksanakan latihan tersebut untuk memperingatkan "musuh-musuhnya, yang secara serius melanggar lingkungan keamanan Republik Rakyat Demokratik Korea dan mendorong serta meningkatkan lingkungan konfrontasi", dan untuk menunjukkan "kesiapan berbagai sarana operasi nuklirnya", kata kantor berita KCNA.
"Rudal tersebut secara tepat menghantam target setelah terbang selama 130 menit pada lintasan sepanjang 1.587 km (986 mil)," tambah KCNA.
"Menyatakan kepuasannya atas hasil latihan peluncuran, Kim Jong Un mengatakan bahwa ini adalah latihan yang bertanggung jawab dari pencegahan perang DPRK untuk terus menguji keandalan dan pengoperasian komponen pencegahan nuklirnya dan menunjukkan kekuatannya," kata juru bicara resmi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) nama resmi Korea Utara.
Latihan tersebut merupakan peluncuran rudal keempat tahun ini dan yang kedua sejak pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada bulan Januari.
Trump yang mengadakan tiga pertemuan puncak dengan Kim selama pemerintahan pertamanya dalam upaya yang tidak berhasil untuk melucuti senjata nuklir Pyongyang, telah menyatakan niatnya untuk menghubungi lagi pemimpin Korea Utara itu selama masa jabatan keduanya ini.
“Saya cocok dengannya,” kata Trump tentang Kim Jong-un kepada pembawa acara Fox News Sean Hannity dalam sebuah wawancara pada bulan Januari.
"Dia bukan seorang fanatik agama. Dia orang yang cerdas," tambahnya.
Kim Jong Un seperti dikutip KCNA mengatakan, bahwa kemampuan untuk melancarkan "serangan dahsyat" merupakan "pencegahan dan pertahanan tertinggi," dan menyatakan kepuasannya terhadap hasil latihan tersebut.
Ia menambahkan bahwa tanggung jawab angkatan bersenjata nuklir Korea Utara adalah untuk terus mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan perisai nuklir yang andal dengan memperoleh kesiapan tempur kekuatan nuklir yang lebih komprehensif dan sepenuhnya siap untuk menggunakannya. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |