TIMES JAKARTA, JAKARTA – Mendiang Paus Fransiskus sempat merenungkan tentang kematiannya pada 7 Februari 2025, dan kemudian menulisnya dalam bentuk esai "Kematian Bukanlah Akhir".
Paus Fransiskus bahkan menyatakan tidak takut mati, tetapi sebaliknya, menyambut 'awal baru' kehidupan kekal bersama Tuhan.
Paus Fransiskus, yang meninggal dunia, Senin (21/4/2025) berusia 88 itu sempat merenungkan kematian pada tanggal 7 Februari tahun ini saat ia menulis kata pengantar untuk buku baru Kardinal Angelo Scola, berjudul 'Menunggu Awal yang Baru. Renungan tentang Usia Lanjut'.
"Kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari sesuatu," tulis Paus dalam kata pengantar yang dirilis oleh Vatikan hari ini.
Paus Fransiskus menuliskan, bahwa kita tidak boleh takut dengan usia tua dan tidak boleh takut menghadapi penuaan, tetapi sebaliknya berupayalah untuk menjalani hidup di bumi dengan rahmat dan bukan dengan kebencian.
"Ini adalah awal yang baru," kata Fransiskus tentang kematian itu.
"Karena kehidupan kekal, yang sudah mulai dialami oleh mereka yang mencintai di bumi dalam tugas-tugas kehidupan sehari-hari, adalah awal dari sesuatu yang tidak akan pernah berakhir," tambahnya
"Dan justru karena alasan inilah ini merupakan awal yang "baru", karena kita akan menjalani sesuatu yang belum pernah kita jalani sepenuhnya sebelumnya yakni "keabadian".
Paus Fransiskus meninggal dunia karena mengalami stroke otak yang menyebabkan koma dan gagal jantung yang tidak bisa diselamatkan.
Ia waktu itu sedang menjalani pemulihan di apartemennya setelah dirawat di rumah sakit selama lima minggu karena pneumonia .
Ia membuat penampilan publik terakhirnya pada hari Minggu, menyampaikan berkat Paskah dan menyampaikan salam terakhirnya kepada para pengikut dari mobil Paus yang dikendarainya, berputar mengelilingi Lapangan Santo Petrus.
Kongregasi Pertama
Sekitar 60 kardinal berpartisipasi dalam pertemuan pertama Kongregasi Kardinal pertama Selasa kemarin, dan memutuskan bahwa pemakaman Fransiskus akan diadakan pada Sabtu pagi lusa.
Keenam puluh kardinal itu berkumpul di Aula Sinode untuk menghadiri acara tersebut, dan, sesuai dengan Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis , mereka dengan khidmat mengambil sumpah untuk menaati norma-norma yang mengatur masa interregnum dan pemilihan Paus Roma yang baru.
Adsumus , sebuah doa tradisional untuk memohon Roh Kudus, kemudian dikumandangkan.
Selama sesi tersebut, paragraf 12 dan 13 dari Universi Dominici Gregis dibacakan dengan lantang, yang menguraikan tanggung jawab dan prosedur yang harus diikuti dalam periode sede vacante .
Jenazahnya mulai Rabu (23/4/2025) hari ini akan dipindah dan disemayamkan di Basilika Santo Petrus agar para pelayat bisa memberikan penghormatan terakhir.
Paus Fransiskus, yang meninggal kemarin pada usia 88 tahun, merenungkan kematian awal tahun ini dalam kata pengantar yang ditulisnya untuk buku barunya. Fransiskus, yang jenazahnya difoto dalam peti jenazahnya selama upacara Konfirmasi Wafatnya Paus tadi malam, mengatakan "kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari sesuatu"
Nomor Keanggotaan Klub Bola
Usia dan waktu kematian Paus Fransiskus juga diketahui bertepatan dengan nomor keanggotaannya di klub sepak bola Argentina tercinta, San Lorenzo de Almagro, yang telah lama didukungnya.
Klub Argentina itu mengatakan nomor keanggotaannya adalah 88235.
Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun pukul 02.35 waktu Argentina (07.35 waktu Kota Vatikan).
Kejadian yang kebetulan ini telah menjadi perbincangan hangat di berita negara Argentina dan memiliki arti penting bagi penggemar San Lorenzo.
Paus Fransiskus sangat vokal dalam menunjukkan kecintaannya pada sepak bola, dan ketika ia terpilih sebagai Paus pertama dari Amerika Latin pada tahun 2013, San Lorenzo membagikan foto dirinya di X sambil memegang lambang klub.
"Ia selalu menunjukkan kecintaannya pada Cyclone," tulis tim tersebut dalam penghormatan pada X pada hari Senin, mengutip julukannya.
"Ketika ia pergi ke Old Gasometer untuk menonton tim '46, ketika ia mengukuhkan Angelito Correa di kapel Ciudad Deportiva, ketika ia menerima kunjungan biru-merah di Vatikan selalu dengan penuh kegembiraan," lanjutnya.
"Dibalut kesedihan yang mendalam, dari #SanLorenzo hari ini kami sampaikan kepada Francis: Selamat tinggal, terima kasih, dan sampai jumpa selamanya! Kita akan bersama selamanya!" tulis unggahan tim tersebut.
Vatikan mengatakan, jenazah Paus Fransiskus hari ini dipindahkan ke Basilika Santo Petrus agar para jamaah bisa memberikan penghormatan terakhir sebelum pemakamannya. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |