TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya ketersediaan minimal tiga dokter spesialis jantung di setiap rumah sakit yang menyelenggarakan layanan jantung. Jumlah tersebut dinilai ideal untuk menjamin keberlangsungan layanan selama 24 jam.
Menurut Menkes, keberadaan lebih dari satu dokter spesialis menjadi faktor krusial, terutama bagi rumah sakit daerah yang mulai mengembangkan layanan bedah jantung terbuka. Dengan sistem rotasi, pelayanan tetap berjalan meski salah satu dokter menjalani cuti atau pendidikan lanjutan.
“Idealnya ada tiga dokter agar bisa rotasi layanan. Kalau hanya satu, begitu cuti atau belajar, layanannya berhenti,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Selain sumber daya manusia, Menkes juga menyoroti pentingnya kemandirian finansial rumah sakit daerah melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia menilai rumah sakit milik daerah seharusnya tidak terlalu bergantung pada subsidi pemerintah daerah.
Kementerian Kesehatan, lanjut Menkes, siap mendampingi RSUD yang memiliki komitmen memperbaiki tata kelola, termasuk transparansi dalam pengadaan obat serta alat kesehatan. Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi sekaligus mutu layanan.
Menkes menilai tantangan utama layanan kesehatan di daerah bukan hanya soal biaya atau ketersediaan alat medis, melainkan juga persoalan retensi dokter spesialis, khususnya dokter bedah jantung. Perpindahan dokter ke kota besar kerap membuat layanan unggulan di daerah terhenti.
“Alatnya mahal dan bisa kita bantu. Tapi kalau dokternya pindah, layanannya berhenti. Karena itu dokter-dokter yang bertugas di Gorontalo harus dirawat dengan baik agar tidak cepat pindah ke kota besar,” ujarnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Kemenkes terus mendorong pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit atau hospital-based. Skema tersebut diharapkan membuka peluang lebih besar bagi putra-putri daerah untuk menjadi dokter spesialis dan kembali mengabdi di daerah asal.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam mendukung keberlanjutan layanan bedah jantung terbuka. Dukungan tersebut meliputi penguatan sumber daya manusia, peningkatan sarana dan prasarana, serta kolaborasi lintas sektor.
“Kami bersyukur layanan ini berhasil dilaksanakan. Pemprov Gorontalo siap mendukung agar layanan bedah jantung terbuka berlanjut dan tidak berhenti di tahap perdana,” ujar Gusnar. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |