TIMES JAKARTA, JAKARTA – Perjalanan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di pasar modal mencerminkan transformasi bisnis yang konsisten dan berkelanjutan. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003, nilai saham BBRI tercatat telah meningkat sekitar 48 kali lipat jika disesuaikan dengan berbagai aksi korporasi, termasuk stock split dan rights issue.

Pada saat IPO, BRI melepas 3,81 miliar saham dengan harga Rp875 per saham. Hingga Selasa (16/12/2025), harga saham BBRI berada di level Rp3.690 per saham. Secara mingguan saham ini menguat sekitar 0,27 persen, meski dalam sebulan terakhir masih terkoreksi sekitar 5,38 persen.

Corporate Secretary BRI Dhanny menjelaskan, kiprah lebih dari 20 tahun di bursa menunjukkan konsistensi strategi bisnis serta keberhasilan transformasi yang menjadi fondasi penguatan posisi BRI di industri keuangan nasional.

"Pencapaian tersebut sekaligus mengukuhkan BRI sebagai bank milik negara dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia," kat.a Dhanny dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (16/12/2025)

Memasuki usia ke-130 tahun, BRI terus berfokus menciptakan nilai tambah melalui pertumbuhan aset dan laba. Strategi ini berdampak langsung pada peningkatan dividen dan nilai saham, sehingga memberikan manfaat berkelanjutan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Sejak tercatat di BEI, kinerja saham BBRI menunjukkan tren kenaikan yang stabil. Dalam empat tahun pertama, kapitalisasi pasar perseroan menembus Rp100 triliun. Kepercayaan investor terus menguat, tercermin dari kapitalisasi pasar yang mencapai Rp200 triliun pada 2013 dan Rp300 triliun pada 2015.

Untuk menjaga likuiditas saham dan memperluas partisipasi investor ritel, BRI dua kali melakukan stock split. Aksi pertama dilakukan pada Januari 2011 dengan rasio 1:2, disusul stock split kedua pada November 2017 dengan rasio 1:5.

Memasuki dekade 2020-an, penguatan saham BBRI berlanjut seiring solidnya fundamental perseroan. Pada 2022, kapitalisasi pasar BRI menembus Rp700 triliun. Tren positif tersebut berlanjut hingga 2023, ketika harga saham mencapai Rp5.725 per saham pada akhir Desember dan mendorong kapitalisasi pasar ke kisaran Rp867 triliun.

Meski pergerakan saham sepanjang 2025 dipengaruhi dinamika global dan domestik, para analis menilai fundamental BRI tetap kuat. Per September 2025, kapitalisasi pasar BBRI tercatat Rp591,1 triliun, menempatkan BRI sebagai bank ke-114 terbesar di dunia dan peringkat keempat di Asia Tenggara. (*)