TIMES JAKARTA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Jakarta, Selasa, menerima laporan dari Menteri Investasi yang juga CEO Danantara Rosan P. Roeslani mengenai realisasi penjualan obligasi patriot (patriot bond) telah menembus angka di atas Rp50 triliun.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI, saat ditemui selepas menyambut Presiden Prabowo di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/10/2025), menjelaskan Presiden Prabowo langsung menggelar rapat terbatas (ratas) dengan beberapa menteri setibanya di Jakarta setelah merampungkan lawatan di Kota Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir, Senin (13/10/2025).
"Beliau menerima laporan dari Menteri Investasi Bapak Rosan berkenaan dengan realisasi investasi kita, termasuk realisasi dari patriot bond kita. Realisasinya sesuai dengan target. Angkanya di atas Rp50 triliun," kata Prasetyo Hadi, yang turut menghadiri rapat terbatas tersebut.
Dalam rapat terbatas yang sama, Pras, sapaan akrab Prasetyo melanjutkan Menteri Investasi juga melaporkan rencana investasi untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di 34 kabupaten dan kota. "Ini sudah siap dibangun di 10 titik, termasuk di Bantar Gebang. Itu yang dilaporkan oleh Bapak Rosan sebagai Menteri Investasi," kata Pras.
Dalam rapat terbatas itu, menteri-menteri lain yang turut menghadap Presiden dan melaporkan kinerja mereka, antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.
Presiden Prabowo dalam rapat terbatas itu kemudian memerintahkan Mendiktisaintek Brian Yuliarto untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia dalam rangka percepatan hilirisasi di berbagai bidang.
"Bapak Presiden menugaskan Beliau (Mendiktisaintek) di dalam rangka pembangunan sumber daya manusia kita, dalam rangka persiapan hilirisasi, dalam rangka persiapan pengawak dari beberapa program-program besar dari pemerintah di bidang perkebunan, di bidang kelautan, yang tentunya itu membutuhkan sumber daya manusia, maka Bapak Presiden menugaskan khusus kepada Menteri Diktisaintek untuk mempersiapkan sumber daya manusia tersebut," ujar Pras.
Sementara itu, dari Menpora Erick Thohir, Presiden menerima permohonan maaf karena Tim Nasional Sepak Bola Indonesia belum dapat melaju berlaga di Piala Dunia.
"Menteri Pemuda dan Olahraga melaporkan kepada Bapak Presiden sekaligus memohon maaf bahwa Timnas kita belum berhasil untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Bapak Presiden tentu secara pribadi juga merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos, tetapi sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, juga menyampaikan untuk mari kita berusaha kembali. Ada dua event besar yang kita hadapi, Piala Asia pada 2027 dan Olimpiade 2028," kata Prasetyo Hadi.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Patriot Bond Tembus Rp50 Triliun, Rosan Laporkan Langsung ke Prabowo
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |