https://jakarta.times.co.id/
Berita

Sekitar 200 Ribu Orang Unjuk Rasa di Prancis, Gerakan "Block Everything" Picu Bentrokan

Kamis, 11 September 2025 - 18:54
Sekitar 200 Ribu Orang Unjuk Rasa di Prancis, Gerakan Jalanan diblokade dengan tong sampah saat terjadi aksi unjuk rasa "Bloquons tout" (Mari kita blokir semuanya) di Paris, Rabu (10/9/2025) (ANTARA FOTO/Xinhua​​​​​​​/Aurelien Morissard/nym)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Hampir 200.000 orang di seluruh Prancis mengikuti unjuk rasa besar pada Rabu (10/9/2025) waktu setempat yang digerakkan dalam aksi “Block Everything”. Data jumlah peserta dan sebaran aksi ini diumumkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, dalam sebuah konferensi pers.

Retailleau menyatakan bahwa kaum muda sangat terwakili dalam gelombang protes ini. Namun, ia menuding bahwa aksi damai telah dibajak oleh kelompok kiri radikal dan ultra-kiri. Meski ada banyak upaya untuk melumpuhkan negara, ia menegaskan bahwa para pemblokir tidak berhasil memblokir Prancis.

Berdasarkan data resmi, tercatat 812 aksi protes yang tersebar di seluruh negeri. Di ibu kota Paris, bentrokan fisik terjadi di sejumlah lokasi strategis seperti Porte d’Aubervilliers, sebuah sekolah menengah atas, dan Stasiun Kereta Gare du Nord. Aparat keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa, sementara sejumlah tempat sampah dibakar oleh para pengunjuk rasa.

Di kawasan pusat kota Chatelet, sebuah bangunan dilaporkan terbakar dan memerlukan intervensi besar dari pemadam kebakaran. Seorang saksi mata yang diwawancarai oleh Anadolu menyatakan bahwa “kebakaran dipicu setelah gas air mata ditembakkan oleh aparat keamanan.” Pusat perbelanjaan Forum des Halles di jantung Paris juga terpaksa ditutup akibat adanya seruan penjarahan.

Tidak hanya di darat, lalu lintas udara juga mengalami gangguan. Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Prancis mengumumkan adanya penundaan dan pembatalan penerbangan di beberapa bandara, termasuk Marseille, Nice, Bastia, Ajaccio, Figari, dan Calvi.

Menghadapi eskalasi ini, Retailleau mengerahkan operasi keamanan besar-besaran dengan 80.000 personel polisi dan gendarmerie yang didukung oleh drone, helikopter, dan kendaraan lapis baja. Ia menginstruksikan pasukannya untuk bertindak cepat dan tangkas guna mencegah blokade di infrastruktur strategis. Retailleau juga menuduh sejumlah politisi berusaha menciptakan iklim pemberontakan di Prancis.

Aksi unjuk rasa ini terjadi di tengah ketegangan politik yang memuncak pasca kekalahan Perdana Menteri Bayrou dalam mosi tidak percaya di Majelis Nasional pada Senin (8/9/2025). Bayrou sebelumnya mengajukan rencana penghematan hampir 44 miliar Euro (setara Rp846,5 triliun) untuk menekan utang publik Prancis yang telah mencapai 113% dari PDB. Presiden Emmanuel Macron lalu menunjuk Menteri Angkatan Bersenjata Sebastien Lecornu sebagai perdana menteri baru untuk membentuk kabinet dan meredakan krisis. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.