TIMES JAKARTA, JAKARTA – Beberapa negara di Eropa Selatan, termasuk Prancis, Spanyol, dan Portugal, sedang meningkatkan kewaspadaan menyusul cuaca panas ekstrem dan kondisi kering yang berpotensi memicu kebakaran hutan.
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan merah dan oranye serta mengerahkan pasukan pemadam kebakaran untuk mengantisipasi situasi darurat.
Badan Meteorologi Prancis (Météo-France) telah menetapkan status siaga merah,(tingkat peringatan tertinggi) untuk risiko kebakaran hutan di wilayah Aude, Prancis selatan, pada Senin (4/8/2025). Menurut laporan BFM TV, kondisi ini dipicu oleh suhu yang sangat tinggi dan angin kering yang meningkatkan ancaman kebakaran secara signifikan.
Kawasan sekitar Carcassonne, yang baru saja dilanda kebakaran besar pada Juli lalu, diperkirakan akan mengalami suhu hingga 35°C di Narbonne dan Castelnaudary. Pada awal Juli, lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melalap lebih dari 2.000 hektar lahan di Aude.
Selain itu, sembilan wilayah lain di Prancis, termasuk Haute-Garonne, Hérault, Gard, dan Bouches-du-Rhône, berada dalam status siaga oranye dengan risiko kebakaran tinggi. Météo-France memperingatkan bahwa kondisi cuaca saat ini meningkatkan potensi kebakaran hutan dengan laju penyebaran yang lebih cepat dibandingkan musim panas biasa.
Di Semenanjung Iberia, suhu harian saat ini 5–10°C lebih tinggi dari rata-rata musiman. Badan Meteorologi Spanyol (AEMET) telah mengaktifkan status siaga oranye di beberapa wilayah.
"Gelombang panas kemungkinan akan berlangsung lama dan setidaknya berlanjut hingga Minggu depan," ungkap AEMET melalui platform X.
Di Galicia, Spanyol, kebakaran di Vilardevos (Ourense) telah membakar 570 hektar lahan, tetapi situasinya stabil pada Minggu malam menurut Unit Darurat Militer. Media Spanyol RTVE melaporkan bahwa operasi pencegahan masih terus dilakukan, dengan lebih dari 100 personel, 10 pesawat, dan berbagai kendaraan darat dikerahkan.
Sementara itu, tiga kebakaran hutan masih aktif di Ponteceso, wilayah A Coruña, dengan area terdampak lebih dari 400 hektar.
"Terdapat aktivitas pembakaran yang intens, dengan sekitar 50 peringatan setiap hari dan kondisi cuaca yang tidak mendukung," kata Menteri Urusan Pedesaan Daerah María José Gómez, seraya mendesak masyarakat untuk bertindak lebih hati-hati.
Portugal juga menghadapi situasi kritis. Pemerintah setempat menetapkan risiko kebakaran hutan pada level sangat tinggi hingga Kamis akibat gelombang panas kedua musim ini, seperti dilaporkan kantor berita Lusa.
Menurut Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa, lebih dari 25.700 hektar lahan di Portugal telah terbakar sejak awal tahun.
Pejabat operasi nasional badan perlindungan sipil Portugal (ANEPC), Pedro Araújo, menyatakan bahwa kebakaran di Vila Real, Celorico de Basto, Fafe, dan Arcos de Valdevez telah berhasil dikendalikan pada Senin, dengan melibatkan lebih dari 600 petugas pemadam dan 216 kendaraan.
Menteri Dalam Negeri Portugal, Maria Luísa Amaral, mengumumkan langkah pencegahan ketat sepanjang minggu ini, termasuk larangan akses ke hutan, penggunaan mesin di area pedesaan, dan penggunaan kembang api.(*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |