TIMES JAKARTA, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh memperpanjang status tanggap darurat bencana. Hal ini dilakukan karena masih ada wilayah yang memerlukan penanganan lanjutan sebelum memasuki fase pemulihan.
Menteri Koordinator PMK Pratikno menjelaskan, “Ada 11 kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang memperpanjang status tanggap darurat. Semua ini dilakukan untuk memastikan upaya tanggap darurat yang dibutuhkan warga dapat terlaksana secara maksimal,” ujarnya dalam konferensi pers di media center tanggap darurat bencana di Jakarta, Kamis (25/12/2025).
Meski tidak merinci nama kabupaten dan durasi perpanjangan, Pratikno menilai keputusan ini penting agar pemerintah daerah siap beralih ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa mengabaikan keselamatan masyarakat.
Proses percepatan pembangunan rumah hunian sementara (huntara) hingga rumah hunian tetap (huntap) di Aceh terus berjalan, sebagaimana di Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Di Sumbar, huntara dibangun di enam kabupaten/kota, sementara di Sumut proses serupa berjalan di tiga kabupaten/kota dan terus bertambah.
Upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengerahkan sumber daya nasional guna memulihkan kehidupan masyarakat terdampak bencana. “Percepatan pembangunan hunian ini dikerjakan bersama-sama, dikoordinasikan oleh BNPB dengan melibatkan pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, serta organisasi kemasyarakatan,” jelas Menko Pratikno.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB hingga Kamis sore, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara telah mengakibatkan 489.864 jiwa mengungsi. Korban meninggal dunia mencapai 1.135 orang (bertambah 6 dari data sebelumnya), sementara yang masih hilang sebanyak 173 orang (berkurang 1).
Rincian per wilayah:
-
Aceh: 503 meninggal, 31 hilang, 466.667 mengungsi.
-
Sumatera Utara: 371 meninggal, 70 hilang, 13.262 mengungsi.
-
Sumatera Barat: 261 meninggal, 62 hilang, 9.935 mengungsi.
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |