TIMES JAKARTA, JAKARTA – Hamzah Haz, yang menjabat sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia, telah meninggal dunia hari ini. Saat itu, ia menjadi pendamping Presiden Megawati Soekarnoputri.
Dikutip dari TIMES Indonesia, mantan wakil presiden tersebut meninggal dunia pada hari Rabu (24/7/2024) pukul 09.45 WIB. Syaifullah Tamliha, yang merupakan Ketua DPP PPP, menyampaikan bahwa sebelum prosesi pemakaman dilakukan, jenazah akan diantar ke rumahnya di Matraman, Jakarta Timur.
"Telah wafat DR KH Hamzah Haz," katanya dikutip dari TIMES Indonesia, Rabu (24/7/2024).
"(Akan dimakamkan) di pemakaman keluarga di Bogor," lanjutnya lagi.
Untuk menghormati kontribusinya bagi Indonesia, TIMES Indonesia merangkup profil lengkap Hamzah Haz yang disajikan di bawah ini.
Profil Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia
Riwayat Pendidikan Hamzah Haz
Berdasarkan informasi dari situs resmi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz menyelesaikan pendidikan SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. Kemudian, ia melanjutkan studi di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dan lulus pada tahun 1961.
Setelah itu, Hamzah Haz melanjutkan pendidikannya di Akademi Koperasi di Kota Yogyakarta. Selama masa studinya di sana, ia aktif dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar dan menjabat sebagai ketua organisasi dari tahun 1962 hingga 1965.
Setelah menyelesaikan studi awalnya, Wakil Presiden RI ke-9 itu, kembali ke Pontianak untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Dia melanjutkan kuliah di Jurusan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Tanjungpura.
Selama masa kuliahnya, beliau juga aktif dalam berorganisasi, menjabat sebagai ketua PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dari tahun 1965 hingga 1971.
Di luar kegiatan akademisnya, Hamzah juga aktif di Organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat.
Perjalanan karier Hamzah Haz
Disamping itu, Hamzah Haz, yang lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940, memasuki dunia politik sebagai perwakilan Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung DPR/MPR Senayan pada tahun 1971.
Setelah itu, saat NU bergabung dengan tiga partai Islam lainnya untuk membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz dipilih sebagai anggota DPR dari partai tersebut. Selama di PPP, Hamzah juga menjabat dalam berbagai posisi pengurus, termasuk sebagai ketua DPP PPP dan ketua umum DPP PPP tahun 1998.
Ditahun 1998, Hamzah Haz dilantik sebagai Menteri Negara Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam kabinet yang dipimpin oleh Presiden Habibie. Namun, tekanan dari masyarakat menyebabkan dia mengundurkan diri karena adanya keberatan terhadap kepala partai yang menjabat sebagai menteri.
Pada tanggal 29 Oktober 1999, Hamzah Haz kembali dilantik sebagai menteri, kali ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin) dalam kabinet Presiden Abdurrahman Wahid. Akan tetapi, masa jabatannya hanya berlangsung selama satu bulan.
Pencapaian terbaik dari perjalanan karier Hamzah Haz adalah ketika ia terpilih sebagai wakil presiden bersama Megawati Soekarnoputri untuk masa jabatan presiden periode 2001-2004. Keberhasilannya ini terjadi setelah mengalahkan pesaingnya, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, Siswono Yudohusodo, dan Akbar Tanjung.
Selain berkarier di politik, Hamzah Haz juga memiliki sejumlah catatan lain dalam perjalanannya. Berikut adalah rangkumannya:
1. Guru SM Ketapang (1960-1962)
2. Wartawan surat kabar Bebas (1960-1961)
3. Pimpinan umum harian berita Pawau
4. Ketua PMII (1965-1971)
5. Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia (1965-1970)
6. Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak (1968-1971)
7. Asisten Dosen Universitas Tanjungpura (1968-1971)
8. Anggota DPRD Tingkat 1 Kalimantan Barat (1968-1971)
9. Anggota DPR RI (1971-2001)
10. Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM (1998-1999)
11. Wakil ketua DPR (1999-2001)
12. Menko Kesra dan Taskin (1999)
13. Wakil Presiden RI (2001-2004).(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perjalanan Karier Hamzah Haz: dari NU hingga Wakil Presiden RI ke-9
Pewarta | : Farid Abdullah Lubis |
Editor | : Imadudin Muhammad |