TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto dalam upaya mencari solusi atas konflik kemanusiaan yang tengah terjadi di Palestina. Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh berhenti dalam membantu bangsa Palestina.
"Indonesia tidak boleh berhenti berupaya membantu bangsa Palestina. Membantu Palestina adalah mandat undang-undang," ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Gus Yahya menilai, usulan Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia merupakan langkah awal yang patut diapresiasi. Menurutnya, inisiatif tersebut bukan sekadar ide akhir, namun merupakan pintu masuk untuk memulai dialog dengan berbagai negara dan pemangku kepentingan global.
“Saya kira ini membuat pernyataan untuk memulai sesuatu, itu belum hasil akhir. Karena gimana coba caranya bawa warga Gaza ke sini?” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa penyelesaian masalah Palestina tidak mungkin dilakukan oleh Indonesia seorang diri. Diperlukan kerja sama dan kesepakatan berbagai pihak untuk mendorong solusi yang konkret.
“Tidak mungkin Indonesia bertindak sendiri. Jadi berbagai kesepakatan stakeholder yang terlibat. Prabowo memanfaatkan momentum dari gaung Presiden AS Donald Trump, supaya ada sesuatu yang memulai dan berbicara dengan berbagai pihak,” jelas Gus Yahya.
Dalam pandangannya, usulan relokasi warga Gaza membawa banyak isu penting yang perlu dikaji lebih dalam. Mulai dari siapa yang akan menjamin bahwa tanah air Palestina tidak hilang, bagaimana menjamin kehidupan layak bagi rakyat Palestina, hingga memperkuat hubungan internasional demi kepentingan kemanusiaan.
"Semua isu terkait di situ, di dalam pernyataan relokasi itu. Saya kira pernyataan Presiden Prabowo cerdik," ujarnya.
Gus Yahya mengatakan, jika semuanya mengecam tanpa ada sesuatu yang dimulai, maka kondisi di Palestina tidak akan pernah berubah.
"Bicara soal Palestina, ada bahan untuk negosiasi. Siapa yang jamin tanah airnya tidak hilang, maka prosesnya akan bergulir karena ada sesuatu yang memulai. Mohon jangan berhenti, harus diproses terus," ujarnya. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |