TIMES JAKARTA, MALANG – Menjelang batas akhir pendaftaran pasangan calon Pilkada (27-29 Agustus 2024), belum adanya tanda-tanda adanya aksi demo yang besar di Jakarta, memperlihatkan bahwa kondisi politik sepertinya sudah benar-benar dingin sehingga diperkirakan  mempengaruhi Indeks Harga  Saham Gabungan (IHSG).

Dari bursa luar negeri, sinyal-sinyal kepastian penurunan suku bunga di bulan September yang diberikan oleh Chairman The Fed, Jerome Powell, terlihat disikapi dengan berhati-hati oleh pelaku pasar di Bursa Asia.  Meski indeks Dow Jones Industrial (DJI) 462,30 poin (+1,14 persen) pada pergerakan hari Jumat, Indeks Nikkei pagi hari ini (26/8/2014) running dengan koreksi sebesar 1,1 persen, sedangkan indeks Hang Seng running dengan kenaikan sebesar 1,1 persen. 

IHSG pada hari Jumat mengalami rebound, membalikkan kekhawatiran pasar yang sempat muncul ketika terjadi aksi demonstrasi.  Menurut Satrio Utomo, praktisi pasar modl dari Komunitas Trader Saham RencanaTrading, berhasilnya IHSG ditutup pada level 7.544,30, tipis di atas resisten penting 7.543, menunjukkan bahwa pasar sejauh ini resilien, bertahan, atau bahkan mencoba menunjukkan bahwa aksi demo yang sebesar itu, ternyata tidak menggoyahkan trend bullish yang sedang terjadi.  

IHSG pada hari ini diperkirakan bakal bergerak flat naik pada kisaran 7.507-7.594.  Hanya penutupan dibawah level psikologis 7.500 yang akan mengakhiri trend naik jangka pendek IHSG. (*)