TIMES JAKARTA, JAKARTA – v class="ds-markdown ds-markdown--block" style="--ds-md-zoom:1.143">
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo untuk membahas rencana pembangunan Sekolah Rakyat.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto guna memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta pada Kamis (6/3/2025), Mensos menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas koordinasi penyediaan sarana dan prasarana untuk Sekolah Rakyat.
Sekolah ini akan terdiri dari tiga jenjang pendidikan, yaitu SD, SMP, dan SMA, dengan konsep boarding school atau sekolah berasrama.
Saifullah Yusuf menjelaskan, nantinya Kementerian PU akan membentuk tim khusus dan menyusun rancangan desain awal untuk pembangunan Sekolah Rakyat. "Sekolah Rakyat akan dibangun di atas lahan 5-10 hektare," ungkap Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf.
Target Penerapan dan Kurikulum
Sekolah Rakyat rencananya akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026.
Saat ini, pemerintah sedang merumuskan kurikulum dan kelengkapan lainnya. Sekolah ini akan memberikan pendidikan gratis bagi siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sebagai upaya meningkatkan akses pendidikan berkualitas.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan.
Data menunjukkan bahwa hampir 74% penduduk miskin di Indonesia hanya menempuh pendidikan hingga tingkat SD. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat mereka untuk keluar dari kemiskinan.
"Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat miskin dan miskin ekstrem untuk berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," tambah Agus Jabo.
Agus Jabo mengatakan pembangunan Sekolah Rakyat jadi solusi jangka panjang dalam memutus siklus kemiskinan. Dengan memberikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, khususnya bagi generasi muda dari keluarga kurang mampu.(*)