https://jakarta.times.co.id/
Berita

Korea Utara dan Korea Selatan Siap Berperang, Ini Pemicunya

Selasa, 15 Oktober 2024 - 08:05
Korea Utara dan Korea Selatan Siap Berperang, Ini Pemicunya Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ketika mengawasi latihan penembakan artileri di Korea Utara. (FOTO: Japan Today)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Dua negara semenanjung Korea, Korea Utara dan Korea Selatan, telah menyatakan sama-sama sudah siap perang jika provokasi di antara mereka terus meningkat.

Korea Utara, Jumat lalu menuding Korea Selatan sebulan ini telah mengirim pesawat nirawak yang menjatuhkan selebaran propaganda di atas ibukota, Pyongyang. Namun militer Korea Selatan membantahnya. 

Ada dugaan penerbangan itu dilakukan kelompok aktivis di Selatan, yang memang telah lama sering mengirimkan propaganda dan mata uang AS ke wilayah utara, dan biasanya dengan balon.

Korea Selatan pun memperingatkan, akan menghukum keras Korea Utara jika keselamatan warganya terancam. Tapi Korea Utara kemudian tetap menanggapinya dengan ancaman kekerasan jika hal itu terjadi lagi.

Unit militer Korea Utara sejak hari Minggu sudah mengawali dengan  memerintahkan artileri dan unit militer melakukan operasi pendahuluan di dekat perbatasan dengan Korea Selatan. 

Pada hari Jumat, Korea Utara menuduh Korea Selatan menerbangkan pesawat tak berawak tiga kali dalam bulan ini kemudian menjatuhkan selebaran propaganda di atas Pyongyang.

Korea Utara  menanggapinya dengan ancaman kekerasan jika hal itu terjadi lagi.

Dalam sebuah pernyataan yang dimuat media pemerintah, Kementerian Pertahanan Korea Utara mengatakan, unit-unit terkait diperintahkan untuk sepenuhnya melancarkan serangan langsung jika Korea Selatan masih terus menyusupkan pesawat tak berawak melintasi perbatasan.

Juru bicara tersebut menambahkan, bahwa ketegangan militer yang serius sedang terjadi di Semenanjung Korea karena peluncuran pesawat nirawak dari wilayah Korea Selatan.

"Seluruh wilayah Korea Selatan mungkin akan berubah menjadi 'tumpukan abu' setelah serangan dahsyat Korea Utara," kata juru bicara itu.

Saudari perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo Jong juga menyatakan, bahwa peringatan yang dikeluarkan  Kementerian Pertahanan Korea Selatan yang menyatakan bahwa Korea Utara akan menghadapi akhir rezimnya jika membahayakan warga negara Korea Selatan itu sebagai tindakan 'bunuh diri'.

Kim Yo Jong bahkan memperingatkan pada hari Sabtu, bahwa jika pihaknya menemukan pesawat nirawak yang berisi propaganda lagi dari Korea Selatan 'pasti akan menyebabkan bencana yang mengerikan'.

Korea Utara kerap kali mengeluarkan retorika yang berapi-api dan pedas pada saat meningkatnya permusuhan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Hubungan antara kedua Korea itu tetap tegang sejak diplomasi yang dipimpin AS untuk mengakhiri program nuklir Korea Utara gagal pada tahun 2019.

Korea Utara sejak itu terus berupaya keras memperluas persenjataan nuklirnya dan berulang kali mengancam akan menyerang Korea Selatan dan AS dengan senjata nuklirnya.

Namun, para ahli mengatakan, Korea Utara tidak akan mungkin melancarkan serangan besar-besaran karena militernya kalah cepat dibandingkan dengan gabungan kekuatan AS dan Korea Selatan.

Para pengamat memperkirakan Korea Utara akan meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan presiden AS bulan depan untuk meningkatkan pengaruhnya dalam diplomasi masa depan dengan Amerika.

Sejak bulan Mei, Korea Utara sendiri juga telah menerbangkan ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan, membalas aktivis Korea Selatan yang menerbangkan balon sambil membawa selebaran anti-Pyongyang. 

Militer Korea Selatan kemudian menanggapi kampanye balon Korea Utara itu dengan menyalakan kembali pengeras suara di perbatasan untuk menyiarkan propaganda dan lagu-lagu K-pop ke Korea Utara.

Korea Utara sangat sensitif terhadap kritik luar terhadap pemerintahan otoriter Kim Jong Un dan pemerintahan dinasti keluarganya.

Korsel Juga Siap

Sementara itu Militer Korea Selatan juga mengatakan mereka sepenuhnya siap perang ditengah meningkatnya ketegangan soal  pesawat nirawak itu.

Militer Korea Selatan mengatakan Senin kemarin, bahwa mereka "sepenuhnya siap" untuk menanggapi setelah Korea Utara yang telah memerintahkan pasukan di perbatasan untuk bersiap melepaskan tembakan itu.

Militer Seoul sebelumnya membantah pihaknya berada di balik penerbangan tersebut, dengan dugaan itu adalah kegiatan kelompok aktivis di Selatan, yang memang telah lama mengirimkan propaganda dan mata uang AS ke utara, dan biasanya dengan balon.

Namun Korea Utara bersikeras bahwa Korea Selatan  secara resmi harus disalahkan, dan mengumumkan pada Minggu malam pihaknya telah memerintahkan delapan brigade artileri yang sudah dalam posisi siap tempur 'untuk bersiap sepenuhnya untuk melepaskan tembakan' dan memperkuat pos pengamatan udara di Pyongyang.

"Militer kami juga memantau situasi dengan seksama dan siap siaga penuh menghadapi provokasi Korea Utara itu," kata juru bicara Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, Lee Seong-joon dalam acara jumpa pers. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.