TIMES JAKARTA, JAKARTA – Perang di Timur Tengah meluas, karena Sabtu (13/4/2024) tadi malam Iran mulai meluncurkan drone dan rudal dari wilayahnya menuju Israel
Media pemerintah Iran, IRNA menyebutkan, bahwa suara sirene terdengar di wilayah al-Jalil di wilayah pendudukan Israel di Palestina.
Laporan juga menyatakan l beberapa drone dan rudal Iran telah mencapai langit di wilayah pendudukan itu.
Mereka mengatakan, bahwa benda-benda bercahaya terlihat beterbangan, yang kemungkinan besar adalah drone atau rudal Iran terlihat dengan jelas memasuki dan diperkirakan mengenai beberapa sasaran.
Saluran Al Jazeera juga mengumumkan, suara ledakan berturut-turut kemudian terdengar di beberapa wilayah pendudukan.
CNN juga menyebutkan, bahwa sistem pertahanan Israel kemungkinan mencegat beberapa drone Iran di langit.
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, Sabtu malam mengumumkan, bahwa mereka telah menembakkan puluhan drone dan rudal ke posisi Israel sebagai tanggapan atas berbagai kejahatan, termasuk serangan mematikan baru-baru ini di bagian konsuler kedutaan Iran di Damaskus, Suriah.
Laporan mengenai serangan balasan Iran telah menyebabkan kekacauan dan ketakutan di kalangan Israel, dengan media melaporkan serangan terhadap toko-toko.
Ribuan warga Israel terlihat bergegas ke toko-toko terdekat untuk menimbun makanan, air minum dan kebutuhan pokok lainnya, menurut laporan IRNA dari Al-Mayadeen.
Otoritas militer rezim Israel telah meminta pemukim di wilayah pendudukan untuk mengungsi di tempat yang aman.
Respons militer Iran terhadap rezim Israel juga mendorong wali kota kota Haifa yang diduduki untuk mengumumkan keadaan darurat di sana, kata laporan lain.
Penerbangan Dibatalkan
Maskapai-maskapai besar membatalkan penerbangan, mengubah rute pesawat ketika Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel itu.
Penerbangan pulang dari Teheran ke Moskow juga telah dibatalkan
"Penerbangan Aeroflot dari Moskow ke Teheran yang lepas landas pada Sabtu malam akan mendarat di Makhachkala di wilayah Dagestan Rusia dan sejumlah penerbangan ke Mesir dan Uni Emirat Arab akan ditunda," kata maskapai itu.
"Penerbangan SU514 Moskow-Teheran akan mendarat di bandara Makhachkala," kata Aeroflot melalui aplikasi pesan Telegram-nya.
"Untuk memastikan keselamatan penerbangan, pesawat akan kembali ke Moskow setelah mengisi bahan bakar. Penerbangan pulang dari Teheran ke Moskow telah dibatalkan," tambahnya.
Maskapai andalan Rusia itu juga mengatakan pihaknya menunda penerbangan dari Moskow dan St. Petersburg hingga setidaknya Minggu nanti ke kota resor Laut Merah Hurghada di Mesir, dari Moskow ke Sharm El-Sheikh di Mesir, dan dari Moskow ke Dubai dan Abu. Dhabi di UEA.
Maskapai andalan Swiss, Swiss International Air juga menangguhkan layanan Tel Aviv menurut Wall Street Journal.
"United Airlines telah membatalkan rencana penerbangan hari Sabtu dari Newark ke Tel Aviv karena pembatasan wilayah udara Israel," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
"Israel El Al Airlines telah membatalkan 15 penerbangan yang dijadwalkan pada hari Sabtu dan Minggu," kata maskapai tersebut pada hari Sabtu ketika permusuhan dengan Iran meningkat dan Israel menutup wilayah udaranya sebagai tindakan pencegahan.
Tujuan asing yang terkena dampak termasuk Paris, Roma, Barcelona, Milan, Bukares, Sofia, Athena, Dubai dan Moskow, kata pernyataan El Al.
AS Tidak Mencari Eskalasi
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan bahwa AS akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Israel tetapi tidak mencari eskalasi dengan Iran.
Sekretaris Pers Pentagon Mayjen Pat Ryder mengumumkan dalam siaran pers bahwa Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Minggu untuk ketiga kalinya akhir pekan ini untuk membahas “upaya gabungan” AS-Israel untuk membela Israel dari serangan Iran.
Menteri tersebut mengatakan bahwa upaya Israel dan AS untuk mencegat rudal Iran juga berhasil.
Menteri Austin juga memberi pengarahan kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengenai konsultasinya dengan mitra dan sekutunya untuk memperkuat keputusan internasional dalam menghadapi serangan Iran.
Operasi Selesai
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan Iran tidak berniat melanjutkan operasi melawan Israel, dan operasi telah selesai.
Operasi tersebut dilakukan karena rezim Zionis Israel telah melewati garis merah Iran. "Dan hal tersebut tidak bisa diterima," kata Bagheri.
"Tindakan rezim Zionis Israel yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus dan membunuh para penasihat hukum Iran yang berada di negara tersebut atas undangan pemerintah Suriah merupakan tindakan yang melanggar batas yang dikutuk oleh semua negara kecuali dua atau tiga pendukung rezim Zionis," tambahnya.
Jenderal senior tersebut juga mengatakan serangan Israel harus ditanggapi, dan Pemimpin Tertinggi mengatakan hukuman ini harus dilakukan.
Sebelumnya pada hari Minggu, IRGC mengeluarkan peringatan keras dalam pernyataan kedua yang dirilis setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap situs militer di wilayah yang diduduki Israel sebagai pembalasan atas serangan terhadap konsulat Iran di Suriah pada tanggal 1 April.
IRGC juga memperingatkan AS untuk tidak mendukung dan berpartisipasi dalam tindakan apa pun yang merugikan kepentingan Iran.
Iran bersumpah akan merespons timbal balik yang proporsional terhadap ancaman Amerika dan Israel yang berasal dari negara mana pun. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |