TIMES JAKARTA, JAKARTA – Siapa sangka band legendaris Dewa 19 kini tak cuma meracik lagu, tapi juga meracik kopi? Ya, Ahmad Dhani resmi membuka gerai pertama Kopi Dewa 19 di Kebayoran Park, Jakarta Selatan pada Senin 21 April 2025 lalu. Bukan sekadar tempat ngopi, kafe ini jadi oase nostalgia bagi para Baladewa dan Baladewi.
Kafe tersebut mengusung konsep tematik musik Dewa 19, lengkap dengan memorabilia lawas, poster konser, instrumen asli, hingga video klip legendaris yang diputar dengan kualitas audio kelas wahid.
Kafe Rasa Museum Dewa 19
Begitu masuk, pengunjung langsung disambut suasana nostalgic yang tak main-main. Poster-poster konser lama, koleksi instrumen, sampai video klip legendaris Dewa 19 diputar dengan kualitas suara ciamik.
Baladewa menikmati kopi khas Kopi Dewa 19 yang penuh nuansa nostalgia. (FOTO: Ryan H/TIMES Indonesia)
Bukan cuma tempat ngopi, tapi ruang penuh kenangan bagi Baladewa dan Baladewi.
“Ini bukan sekedar bisnis, tapi juga kontribusi sosial,” kata Ahmad Dhani kepada TIMES Indonesia.
Uniknya lagi, beberapa pegawai di Kopi Dewa 19 direkrut dari komunitas penggemar sendiri. Sebuah bentuk apresiasi terhadap para pendukung loyal Dewa 19 sejak zaman kaset pita.
Salah satu pengunjung, Arif Hidayat, mengaku puas dengan pengalaman ngopi di tempat ini.
“Selain disuguhi kopi khas Dewa 19, juga terpampang poster dan koleksi barang-barang antik Mas Dhani. Beliau idola saya sejak zaman SMA. Rasanya kayak napak tilas masa muda,” kata Arif, Jumat (18/7/2025).
Target Saingi Starbucks
Dhani tak main-main. Ia berambisi membuka satu gerai baru setiap bulan di kota-kota besar di Indonesia.
“Kalau bisa, jumlahnya menyaingi cabang Starbucks,” ujarnya.
Untuk itu, ia membuka peluang waralaba bagi pemilik ruko yang ingin menghadirkan Kopi Dewa 19 di daerah masing-masing.
Menurut Sena Hendrata, Manajer Operasional Kopi Dewa 19, akan ada tiga tipe gerai yang dikembangkan:
- Tipe Posko, berkapasitas 50–100 pengunjung. Contohnya seperti gerai di Kebayoran Park, cocok untuk area kompak dan efisien.
- Tipe Restography, dengan kapasitas 100–200 orang. Mengusung konsep kafe tematik berskala besar, lengkap dengan nuansa khas Dewa 19.
- Tipe Rumah Konser, dengan kapasitas 300 hingga 1.000 orang. Dirancang sebagai ruang multifungsi lengkap dengan fasilitas pertunjukan live music, merchandise, hingga museum mini Dewa 19.
“Setiap unit bisnis punya fasilitas berbeda. Tapi semuanya tetap membawa ruh Dewa 19 sebagai jiwanya,” ujar pria asal Surabaya itu.
Hak Cipta Jadi Senjata
Satu hal yang membuat gerai ini unik adalah kemampuannya memutar lagu-lagu Dewa 19 tanpa bayar royalti. Alasannya sederhana, seluruh hak cipta musik dimiliki langsung oleh Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan.
“Kami tidak perlu izin atau bayar ke LMKN atau UAMI. Semua lagu ini hak kami sendiri,” tegas Dhani.
Hal tersebut tentu saja jadi nilai tambah yang tak dimiliki kafe lain yang kerap terbentur regulasi hak cipta.
Lebih dari Sekadar Kafe
Di tengah maraknya kafe instagenic yang hanya fokus pada estetika, Kopi Dewa 19 hadir sebagai ruang ekspresi budaya pop Indonesia.
Tempat ini bukan sekadar jualan kopi, tapi juga jadi titik temu penggemar, ruang kenangan masa muda, dan simbol cinta pada musik Tanah Air. Jadi, kalau kamu mengaku Baladewa, tapi belum pernah nongkrong di Kopi Dewa 19, perlu dipertanyakan loyalitasmu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Baladewa Wajib Tahu! Kopi Dewa 19 Bukan Sekadar Tempat Nongkrong
Pewarta | : Ryan H |
Editor | : Imadudin Muhammad |