TIMES JAKARTA, JAKARTA – Jumlah korban jiwa akibat rangkaian banjir bandang, longsor, dan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah provinsi di Sumatra terus bertambah.
Berdasarkan data BPBD Sumatera Utara, Posko Tanggap Darurat Aceh, dan BPBD Kabupaten Agam di Sumatera Barat pada Rabu (4/12/2025) malam, total 781 orang meninggal dunia dan 444 orang hilang.
Sumatera Utara: 307 Meninggal, 167 Hilang
BPBD Sumatera Utara mencatat 307 orang meninggal dunia dan 167 orang hilang. Korban tersebar di 11 kabupaten/kota, antara lain Tapanuli Tengah (86 jiwa), Tapanuli Selatan (81 jiwa), Sibolga (52 jiwa), Tapanuli Utara (34 jiwa), Deli Serdang (17 jiwa), Medan (12 jiwa), Langkat (11 jiwa), Humbang Hasundutan (9 jiwa), Pakpak Bharat (2 jiwa), Nias (1 jiwa), dan Padangsidempuan (1 jiwa).
Adapun korban hilang tercatat berasal dari Tapanuli Tengah (112 orang), Tapanuli Selatan (33 orang), Tapanuli Utara (14 orang), Sibolga (7 orang), dan Humbang Hasundutan (1 orang).
Aceh: 305 Meninggal, 191 Hilang
Di Aceh, Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi melaporkan 305 warga meninggal dunia sejak bencana terjadi pada 18 November 2025. Selain itu, 191 orang masih hilang.
Bencana tersebut berdampak pada 18 kabupaten/kota, mencakup 229 kecamatan dan 3.310 gampong. Total penduduk terdampak mencapai 1.599.740 jiwa, dengan 688.775 warga mengungsi di hampir 900 titik. Selain korban meninggal, tercatat 1.435 warga mengalami luka ringan dan 403 luka berat.
Sumatera Barat (Kabupaten Agam): 169 Meninggal, 86 Hilang
Di Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam mengonfirmasi 169 korban meninggal dunia akibat banjir bandang, banjir, dan tanah longsor. Korban tersebar di Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, dan Palupuh.
Sementara itu, 86 warga masih dinyatakan hilang, terutama di Palembayan dan Malalak. Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan relawan melanjutkan pencarian pada Kamis pagi.
Jumlah ini diperkirakan masih dapat bertambah seiring proses pencarian yang terus berlangsung di berbagai lokasi terdampak. Pemerintah daerah dan tim gabungan terus berupaya melakukan evakuasi, pendataan, dan penanganan darurat bagi warga yang terdampak. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |