https://jakarta.times.co.id/
Berita

Tabrakan Helikopter Black Hawk dengan American Airlines: 56 Korban Tewas Teridentifikasi

Senin, 03 Februari 2025 - 16:27
Tabrakan Helikopter Black Hawk dengan American Airlines: 56 Korban Tewas Teridentifikasi Petugas di Washington DC terus berupaya mengevakuasi jenazah seluruh penumpang dan awak pesawat American Airlines Penerbangan 5342 dari sungai Potomac. (FOTO: Daily Mail)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat tabrakan helikopter militer AS, Black Hawk dengan pesawat komersial, American Airlines, bertambah, dan sampai kini sudah 55 dari 67 penumpangnya yang teridentifikasi.

Pihak berwenang kini terus menerus menyisir Sungai Potomac untuk mencari sisa-sisa jenazah korban lainnya yang  berada di dalam Penerbangan 5342 pada Rabu malam, termasuk seluruh keluarga, pemain seluncur es muda, seorang mahasiswa, dan keempat awak pesawat.

Para penyelam penyelamat mengungkapkan 'kengerian' yang tak terlukiskan di bawah air sungai Potomac, saat mereka berusaha menyelamatkan jenazah-jenazah itu.

Kepala Pemadam Kebakaran dan EMS Washington DC, John Donnelly seperti dilansir Daily Mail mengumumkan pada Minggu malam, bahwa 55 dari 67 korban kecelakaan paling mematikan di Amerika sejak 2001 itu telah teridentifikasi. Jumlah itu  meningkat dari sebelumnya yang teridentifikasi 42 orang.

Dilansir NBC News, Donnelly juga optimis krunya akan menemukan 12 jenazah korban lainnya yang belum diketemukan dari penerbangan naas itu, meski mereka tidak yakin dimana keberadaan jenazah tersebut. 

"Jika kami tahu dimana mereka berada, kami pasti sudah mengeluarkannya," tegasnya. "Jadi, kami harus melakukan beberapa pekerjaan selama operasi penyelamatan ini berlangsung, dan kami akan tetap di sini dan mencari sampai semua orang diketemukan," ujarnya.

"Menyatukan kembali mereka yang hilang dalam insiden tragis ini adalah hal yang membuat kita semua terus maju," tambah Kolonel Francis B. Pera dari Korps Zeni Angkatan Darat.

Para awak kapal juga dijadwalkan melakukan 'operasi pengangkatan' Senin hari ini untuk mengangkat reruntuhan kapal dari sungai. 

Beberapa bagian pesawat kemudian akan dimuat ke truk flatbed dan dibawa ke hanggar untuk penyelidikan lebih lanjut. 

Dua tongkang penyelamat Angkatan Laut juga dikerahkan untuk mengangkat puing-puing yang berat.

Namun upaya pemulihan sejauh ini terbukti penuh tantangan. Donnelly sempati mengonfirmasi bahwa seorang penyelam dari Departemen Kepolisian Metropolitan harus dibawa ke rumah sakit karena terserang hipotermia. Tapi dia sendiri kemudian bisa keluar dari rumah sakit.

"Kami gembira melaporkan bahwa ia baik-baik saja, dan itulah satu-satunya cedera yang kami alami hari ini," kata kepala polisi.

Namun, seorang petugas pemadam kebakaran tak dikenal yang bekerja di lokasi kejadian mengatakan kepada reporter Brian Entin,  bahwa dia dan yang lainnya 'hancur secara emosional setelah melihat kengerian itu dari dekat.

Petugas pemadam kebakaran menjelaskan bahwa air sungai Potomac sangat jernih, sehingga dengan senter saja, mereka bisa melihat hal-hal yang mengerikan ketika mereka tiba di sana.

Sementara itu, anggota keluarga korban berkumpul di lokasi kecelakaan pada hari Minggu sambil menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai.

Puluhan orang juga terlihat tiba dengan 10 bus pengisi daya, dengan pengawalan polisi ke tepi Sungai Potomac di luar Bandara Nasional Reagan, tempat pesawat itu jatuh sesaat sebelum pukul 9 malam.

"Ada yang ingin memeluk kami. Ada yang hanya marah dan kesal," kata anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, Todd Inman tentang keluarga yang berduka itu.

"Mereka semua terluka. Dan mereka masih menginginkan jawaban, dan kami ingin memberi mereka jawaban," tambahnya.

Terbang diluar rute

Terungkap pula, bahwa helikopter Black Hawk yang ditabraknya diduga terbang ratusan kaki di luar rute yang telah ditentukan dan itu disetujui oleh pengendali lalu lintas udara saat menuju bandara internasional, tepat di luar ibu kota negara.

Sebuah sumber mengatakan kepada The New York Times, bahwa Black Hawk seharusnya mengikuti 'Rute 4', jalur yang diketahui di Reagan National yang memungkinkan helikopter terbang pada ketinggian di bawah 200 kaki untuk menghindari jet komersial yang tiba di bandara Virginia.

Namun, pesawat militer - yang ditandai sebagai PAT-25  terbang di atas 300 kaki dan berada setidaknya setengah mil dari jalurnya ketika bertabrakan dengan Penerbangan 5342 American Airlines pada Rabu malam, yang menewaskan semua orang di dalamnya itu.

Seorang pengontrol lalu lintas udara yang berpengalaman secara eksklusif mengatakan kepada DailyMail.com bahwa audio kontrol lalu lintas udara (ATC) yang muncul dari kecelakaan itu menunjukkan instruksi operator kepada helikopter itu "sangat ambigu".

Dalam rekaman berdurasi hampir satu setengah menit itu, operator ATC terdengar bertanya kepada helikopter apakah penerbangan komersial sudah terlihat.

Melalui audio yang terekam, lebih banyak perintah dan konfirmasi dibuat antara operator ATC.

Seorang pengontrol lalu lintas udara berkata kepada pilot helikopter: "PAT 2-5, apakah Anda melihat CRJ?"

Beberapa detik kemudian, sang pengontrol berbicara lagi, meminta: "Pat 2-5 lewat di belakang CRJ"

Namun Black Hawk tidak pernah merespon dan beberapa saat kemudian, kedua pesawat itu bertabrakan dalam ledakan berapi di atas sungai. 

Kepala Pemadam Kebakaran dan EMS Washington DC, John Donnelly pun mengumumkan, sampai Minggu malam, 55 korban tewas dari 67 orang akibat tabrakan udara antara helikopter militer Black Hawk dengan pesawat komersial American Airlines berhasil teridentifikasi. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.