TIMES JAKARTA, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Arifin Tasrif melakukan peninjauan pabrik Zhejiang Huayou Cobalt Co., (Huayou) di Quzhou, Tiongkok. Tinjauan tersebut dilakukan pada tanggal 25-26 Mei 2024 lalu dan disambut langsung oleh Chen Xuehua selaku Chairman Huayou.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif menetapkan Huayou sebagai destinasi pertama dalam agenda kunjungan dinas di Tiongkok. Pertemuan tersebut dilakukan seiring dengan upaya pemerintah mempromosikan transformasi energi secara aktif, terutama dalam program percepatan kendaraan bermotor Listrik berbasis baterai (KLBB).
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, Huayou merupakan perusahaan inti dalam industri pengolahan bahan baterai lithium energi baru dan pendukung kuat bagi rantai hilirisasi industri di Indonesia. Faktor-faktor tersebut menjadikan Huayou terpilih sebagai perusahaan dengan fondasi dan reputasi yang dapat dipercaya oleh Kementerian ESDM sebagai mitra untuk proyek hilirisasi nikel di Indonesia.
“Kami berharap dengan beberapa proyek yang sudah berjalan saat ini, Huayou akan memanfaatkan dan meningkatkan investasinya di Indonesia. Selain itu, kami juga membuka kesempatan kerja sama di berbagai bidang lainnya, serta akan mendorong kemajuan proyek demi mencapai tujuan bersama,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan persnya kepada TIMES Indonesia, Jumat (31/5/2024).
Chairman Huayou, Chen Xuehua mengatakan, seiring dengan inisiasi Belt and Road Initiative (BRI), Huayou menjadi bukti peningkatan kerjasama ekonomi Tiongkok-Indonesia.
“Sejak mulai berinvestasi di Indonesia, Huayou terus mendapatkan dukungan pemerintah secara penuh dengan memenuhi komponen nilai dari aspek Enviroment, Social, and Governance (ESG). Melalui proyek ini, kami juga menggabungkan keunggulan teknologi serta sumber daya Indonesia demi memberikan kontribusi pengembangan ekonomi dan sosial di Indonesia,” jelas Chen.
Lebih lanjut, Chen menjelaskan bahwa Huayou juga bekerja sama dengan LG Chem dalam proyek perusahaan patungan untuk membangun rantai pengolahan prekursor dan material katoda. Pabrik yang akan dibangun di Indonesia tersebut digunakan untuk proses produksi prekursor dengan dengan kapasitas setara 50.000 ton nikel per tahun.
Selain meninjau kondisi pabrik, Menteri ESDM juga menikmati persembahan lagu-lagu Indonesia yang dibawakan oleh mahasiswa penerima beasiswa Huayou program studi S2 Teknik Metalurgi di Northeastern University, Tiongkok.
Kunjungan Arifin Tasrif, didampingi oleh Chen Xuehua, turut meninjau pabrik motor Qianjiang Motorcycle di Taizhou dan perusahaan Siekon Transmission Technology di Tongxiang. Tinjauan tersebut dilakukan untuk melihat potensi kerja sama dalam bidang penelitian yang berfokus pada konversi sepeda motor listrik. Diskusi yang dilakukan antara Menteri ESDM dan para pimpinan perusahaan asal Tiongkok tersebut disesuaikan dengan kondisi terkini perkembangan industri di Indonesia untuk membuka kesempatan kolaborasi.
Atas pemaparan mendalam mengenai energi baru di Tiongkok, Menteri ESDM menyampaikan kesan mendalam. Ia angat mengapresiasi pengalaman perjalanan kali ini di Tiongkok dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif mengenai industri energi baru.
“Huayou, Qianjiang Motorcycle, serta Siekon Transmission Technology terbukti berperan baik, bahkan hingga dikenal oleh seluruh pasar di wilayah ASEAN karena mampu membangun rantai industri konversi “BBM ke Listrik” dengan metode yang lebih baik, serta memiliki dampak positif dalam perkembangan usahanya,” papar Menteri ESDM.
Mengakhiri akhir kunjungan, rombongan Kementerian ESDM mengikuti foto bersama dengan Djauhari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Berlianto Situngkir, Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai, dan Lana Saria, Staf Ahli Menteri ESDM. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dalami Industri Energi Baru, Menteri ESDM Tinjau Pabrik Huayou di Tiongkok
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Faizal R Arief |