TIMES JAKARTA, JAKARTA – Protein merupakan salah satu zat gizi makro (makronutrien) yang paling esensial dan sering jadi perhatian dalam pola makan sehat.
Namun, masih banyak orang yang belum benar-benar memahami seberapa penting protein bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh—terutama saat usia bertambah.
Menurut ahli gizi terdaftar, Ashley Koff, RD, pendiri The Better Nutrition Program, protein tidak hanya berfungsi membangun dan memperbaiki otot. Kandungan asam amino di dalamnya juga menjadi bahan dasar pembentukan hormon, enzim, hingga jaringan tubuh penting seperti kulit, rambut, kuku, dan lapisan usus serta otak.
“Protein ibarat bahan bakar utama ekosistem tubuh manusia. Tanpa cukup asupan, fungsi tubuh akan terganggu,” ujar Koff seperti dikutip dari simple life.
Kapan dan Berapa Banyak Protein Harus Dikonsumsi?
Alih-alih hanya fokus pada jumlah harian, Koff menyarankan agar protein dikonsumsi dalam interval waktu yang konsisten. Ia menyebut waktu makan dan camilan sebagai "pit stop", yakni momen tubuh perlu diisi ulang setiap tiga jam sekali.
Protein berlebih yang tidak digunakan tubuh akan disimpan sebagai lemak, sehingga pengaturan jumlah dan kualitas sangat penting.
Jenis Protein Juga Menentukan
Bukan hanya kuantitas, kualitas protein juga perlu diperhatikan. Mengandalkan satu atau dua jenis sumber protein saja tidak cukup. Koff menyarankan kombinasi protein hewani dan nabati, seperti, daging ayam, ikan, dan telur, kacang-kacangan termasuk selai kacang, biji rami, dan biji rami (hemp seed)
“Setiap jenis protein punya komposisi asam amino yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk bervariasi dalam mengonsumsi sumber protein,” jelas Koff.
Protein untuk Proses Menua yang Sehat
Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami penurunan massa otot alami dan perubahan metabolisme. Kebutuhan protein pun meningkat. Protein dibutuhkan untuk:
-
Menjaga kekuatan otot
-
Menstabilkan kadar gula darah
-
Memelihara kesehatan otak dan pencernaan
-
Mencegah penumpukan lemak berlebih
Namun, tak semua protein membawa manfaat maksimal. Koff juga menyoroti pentingnya memilih sumber protein yang aman dari kontaminan. Ia menyarankan untuk lebih selektif terhadap produk laut seperti ikan berlemak.
“Saya dulu selalu menyarankan salmon liar, tapi kini saya lebih memilih ikan budidaya yang telah diuji bebas mikroplastik,” katanya.
Kesimpulan
Protein adalah kunci penting dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama saat menua. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, yakni konsumsi protein secara teratur, vasikan sumber protein dan fokus pada kualitas, bukan hanya kuantitas
Mengelola asupan protein dengan tepat tak hanya membantu membentuk otot, tapi juga menjaga fungsi tubuh tetap optimal dari ujung kepala hingga ujung kaki. (*)
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |