https://jakarta.times.co.id/
Opini

Optimalisasi Bonus Demografi ASN Gen Z

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:27
Optimalisasi Bonus Demografi ASN Gen Z Alih Aji Nugroho, Dosen Politeknik STIA LAN Jakarta.

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Indonesia tengah memasuki babak baru reformasi birokrasi. Agenda penyusunan road reformasi birokrasi (RB) tahun 2025-2029 menjadi penanda. 

Berbagai ahli, termasuk Yanuar Nugroho, pada forum di Kementerian Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) menekankan pemerintah harus berfokus pada perbaikan kualitas ASN. Kualitas ASN merupukan hulu dari agenda RB, dan akan menentukan hilir yaitu kualitas pelayanan publik yang dirasakan masyarakat. 

Terlebih, birokrasi Indonesia juga sedang mengalami “bonus demografi”. Gen Y dan Gen Z mendominasi proporsi ASN (BKN, 2025). Yaitu para ASN muda yang lahir antara 1990an hingga 2010 an. 

Dari segi jumlah, total ASN per Juli 2025 sebesar 5.221.381 (3.670.511 PNS dan 1.550.870 PPPK). Dari jumlah tersebut, proporsi ASN Gen Z meningkat signifikan sejumlah 12% (BKN, 2025). Jumlah tersebut naik dari tahun 2024 sebesar 8% dan tahun 2023 5%. 

Mereka adalah ASN muda dari generasi yang tumbuh besar dengan teknologi digital yang sudah mapan seperti internet dan media social, sehingga sering disebut sebagai “digital natives. 

Selain kecakapan teknologi sejak dini, generasi muda ini  dikenal dengan karakteristik lain yaitu cenderung lebih kritis, berani mengambil risiko dalam mengejar karir, berorintasi pada isu sosial dan lingkungan, dan senang berekspresi. 

Diperlukan strategi khusus untuk mengelola ASN Gen Z agar memberikan kontribusi yang optimal. Para ASN muda ini yang akan menahkodai birokrasi Indonesia ke depan. 

Dunia tempat ASN Gen Z tumbuh sangat dinamis. Generasi inilah yang mengalami berbagai situasi global yang jarang ditemui oleh generasi lain. Mulai dari perkembangan massif internet, Pandemi Covid-19, perang antar negara (Rusia-Ukraina, Israel-Iran, terbaru Thailand dan Kamboja), perkembangan Artificial Inteligence dan Blockchain yang mengubah lanskap sosial-ekonomi. 

Digital skill seakan menjadi kompetensi yang embedded  pada generasi ini. Lantas apakah birokrasi saat ini cocok sebagai habitat ASN Gen Z dan strategi seperti apa yang dibutuhkan? 

Setidaknya ada dua hal yang krusial yang perlu diperhatikan pemerintah untuk mengoptimalkan bonus demografi dengan adanya ASN Gen Z ini. 

Personalized AI-powered Training Tools 

Diperlukan pengembangan kapasitas yang bisa mengakselerasi kompetensi ASN Gen Z sesuai dengan kebutuhan spesifik. Lembaga Administrasi Negara (LAN) bisa menerapkan Personalized AI-powered training tools dari McKinsey (2025). 

Beberapa waktu lalu, Deutsche Telekom menggandeng McKinsey Expert dan QuantumBlack (AI by McKinsey) menciptakan program pengembangan kapasitas berbasis AI yang mampu meningkatkan skill lebih dari 8000 pegawai sesuai dengan karakteristik kebutuhan masing-masing individu pegawai. 

Dalam laporannya, McKensey menyebutkan, pengembangan kapasitas pegawai berbasis teknologi harus menggunakan pendekatan personal (systematic and personalized approach). 

“The analogy would be going from having to search for YouTube fitness videos on your own to actually working with a personal trainer who guides you based on your individual needs”. 

McKinsey menganalogikan pelatihan umum (pun yang berbasis MOOC) seperti menonton video YouTube, bermanfaat akan tetapi kurang memenuhi kebutuhan spesifik peningkatan kapasitas pegawai. 

Pelatihan AI-based engine powers end-toend hyper-personalized learning process menjadi jawaban. Pertama, Proses dimulai dengan Smart Data Collection: data dari interaksi pegawai dalam melayani customer, nilai kinerja, gap kompetensi, KPIs. 

Kedua, Insights to action: pengusulan pelatihan berbasis analisis data individu dan team serta identifikasi gap kompetensi. 

Ketiga, Learning on the job: intergrasi pembelajaran dengan tim dan dibuat gamifikasi yang disematkan pada dasbor kerja harian.

Keempat, Continuous improvement: mesin akan melakukan evaluasi dan pengukuran dampak peningkatkan kinerja pegawai hasil dari proses pembelajaran. 

Pembangunan AI Engine learning yang didukung dengan jutaan data pegawai menjadi sebuah metode pengembangan kapasitas atau pelatihan yang hyper-personalized. LAN yang secara strategis mendorong peningkatan skill ASN dapat mengembangan model pelatihan berbasis AI person to person khususnya untuk 650.000 ASN GenZ.

ASN-Preneur

Setelah optimal pengembangan kapasitas dari ASN GenZ, maka yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan semangat kreatif dan  inovatif melalui prinsip ASN-Preneur. Jiwa kolaboratif dan peka terhadap perkembangan serta kebutuhan masyarakat menjadi ruh ASN-Preneur. 

Kecakapan dalam memanage sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi target organisasi dan individu harus ditanamkan sejak dini. ASN-Preneur tidak akan mengeluh terhadap keadaan yang serba terbatas, namun bisa menghasilkan ide-ide inovatif dan terobosan yang brilian dalam mengatasi segala keterbatasan. 

ASN Gen Z berjiwa inovator dan wirausaha sosial dapat menjadi jawaban dari tantangan birokrasi modern. Penggabungan dua entitas yaitu ASN yang lekat dengan nuasa publik dan entrepreneur yang identic dengan jiwa inovatif, kreatif, dan problem-solver. 

ASN-Preneur bukan berarti ASN yang berbisnis, melainkan menerapkan semangat kewirausahaan dalam konteks pelayanan publik. Artinya ASN Gen Z dituntut untuk beroreintasi pada solusi, bukan alasan. Mampu berinovasi dalam kondisi sumber daya terbatas. Proaktif dalam menciptakan nilai tambah untuk organisasi dan masyarakat. 

Karakteristik ASN-Preneur yaitu inovatif, selalu mencari solusi dalam menyelesaikan masalah public. Kreatif dalam menciptakan gagasan yang segar dan berbeda namun relevan. Kolaboratif, aktif membangun jejaring dan kerja sama lintas sektor dan generasi. 

Peka sosial, renponsif terhadap kebutuhan riil masyarakat. Adaptif, harus fleksibel menghadapi dinamika zaman dan teknologi. Mandiri dan inisiatif tidak menunggu perintah untuk dapat berkontribusi lebih. 

Tantangan kompleks di sektor publik menuntut solusi yang tidak lagi bersifat normatif. 

Ditambah keterbatasan anggaran, SDM, dan infrastruktur menuntut kecakapan inovatif dan kolaboratif. Perubahan ekspektasi public terhadap layanan yang cepat dan dan transparan. Maka ASN Gen Z harus memiliki jiwa kewirausahaan atau menjadi ASN-Preneur. 

ANS-Preneur merupakan representasi ASN masa depan, bukan hanya sebagai pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan. Jiwa ASN-Preneur akan menjadikan birokrasi lebih lincah, relevan, dan berdampak nyata bagi masyarakat. 

Kompas Baru ASN Gen Z

Bonus demografi ASN Gen Z bukan sekedar jumlah, melainkan peluang strategis untuk menciptakan lompatan kualitas dalam birokrasi Indonesia. Namun, potensi besar tersebut tidak otomatis keluar tanpa strategi pengelolaan yang tepat. 

Melalui kombinasi pengembangan kapasitas yang bersifat personal berbasis teknologi artificial inteliigence dan penanaman semangat ASN-Preneur, Indonesia memiliki peluang emas untuk melahirkan generasi birokrat masa depan yang adaptif, inovatid, dan berorintasi pada solusi.

ASN Gen Z yang cakap teknologi, responsif terhadap perubahan, dan berjiwa kolaboratif akan menjadi navigator utama birokrasi di tengah dunia yang terus bergerak dinamis. Mereka bukan hanya pelaksana, tetapi pencipta nilai. 

Bukan sekadar pengikut sistem, tetapi perancang masa depan. Saatnya bonus demografi ASN Gen Z diubah menjadi bonus transformasi birokrasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.

Pemerintah harus mengoptimalkan pengelolaan ASN Gen Z agar bonus demografi di tubuh birokrasi bisa memberikan dampak pada pencapaian target dari reformasi birokrasi. Mereka harus mampu mengubah birokrasi dari dalam, bukan terseret arus birokrasi yang masih penuh patologi.

***

*) Oleh : Alih Aji Nugroho, Dosen Politeknik STIA LAN Jakarta. 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.