TIMES JAKARTA, JAKARTA – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, tengah bersiap menghadapi situasi yang bisa mengguncang stabilitas timnya di paruh kedua musim ini. Sejumlah pemain dikabarkan mulai mempertimbangkan untuk hengkang pada bursa transfer Januari 2026, terutama mereka yang minim kesempatan tampil bersama tim utama.

“Banyak hal bisa terjadi. Bahkan di klub kami, dan Anda tahu kita akan menghadapi Piala Dunia. Beberapa pemain yang tidak bermain akan meminta untuk pergi, jadi saya harus mengelola semuanya,” ujar Amorim dalam konferensi pers di Manchester, dikutip dari laman resmi klub.

Situasi ini muncul di tengah persiapan menuju Piala Dunia 2026, di mana sejumlah pemain United membutuhkan menit bermain reguler agar tetap dilirik oleh pelatih tim nasional masing-masing.

Dua nama yang menjadi sorotan adalah Kobbie Mainoo dan Joshua Zirkzee. Keduanya kesulitan menembus skuad utama United musim ini, dan kondisi tersebut membuat peluang tampil di turnamen internasional semakin tipis.

Mainoo yang menjadi bagian dari tim nasional Inggris, serta Zirkzee yang membela Belanda, sama-sama membutuhkan waktu bermain lebih banyak. Pada bursa transfer musim panas lalu, Manchester United bahkan menolak permintaan Mainoo untuk dipinjamkan ke klub lain. Namun, bila situasi tak berubah, keduanya bisa kembali meminta transfer pada Januari mendatang.

Ruben Amorim menyadari bahwa pergerakan pemain keluar-masuk bisa memengaruhi konsistensi skuad. Meski demikian, ia menegaskan klub tidak akan bertindak impulsif hanya untuk menambal kekosongan posisi tertentu.

“Kami ingin mendatangkan pemain yang bisa kami lihat masa depannya di Manchester United,” tegas Amorim. “Kami tidak ingin hanya membeli satu pemain karena merasa membutuhkannya sekarang. Kami ingin pemain yang akan menjadi bagian dari proyek jangka panjang.”

Pelatih asal Portugal itu menambahkan, bursa transfer musim dingin tetap menjadi momen yang terbuka bagi United untuk memperkuat tim, meskipun keputusan akhir akan bergantung pada kondisi internal skuad.

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi tentu kami memikirkan cara untuk meningkatkan tim. Di bulan Januari, jendela transfer terbuka dan kami bisa melakukan sesuatu,” ujarnya.

Sejak menggantikan Erik ten Hag satu tahun lalu, Amorim sudah menggelontorkan dana sekitar 250 juta poundsterling untuk membangun kembali skuad Setan Merah. Meski hasilnya mulai terlihat dengan peningkatan gaya bermain, tekanan untuk menjaga keseimbangan tim tetap besar — terutama di tengah jadwal padat dan ekspektasi tinggi suporter.

United kini juga tengah menghadapi tantangan besar di Premier League dengan performa yang belum stabil. Pergantian pemain pada Januari nanti bisa menjadi momen krusial untuk menentukan arah perjalanan mereka di sisa musim.

Dengan sikap realistis namun visioner, Amorim berusaha menjaga keseimbangan antara kebutuhan jangka pendek dan visi jangka panjang klub. “Filosofi kami tidak berubah — kami membangun tim untuk masa depan, bukan hanya untuk satu musim,” katanya menegaskan. (*)