https://jakarta.times.co.id/
Pendidikan

Menyapa Anak Cilincing dengan Cerita Turki: Jejak Pengabdian PPI Bandirma

Selasa, 02 September 2025 - 21:51
Menyapa Anak Cilincing dengan Cerita Turki: Jejak Pengabdian PPI Bandirma PPI Bandırma Berbagi bersama anak-anak nak-anak Yayasan Rumah Belajar Merah Putih, Cilincing. (Foto: PPI Bandirma)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Suasana siang itu di Yayasan Rumah Belajar Merah Putih, Cilincing, Jakarta Utara, terasa berbeda dari biasanya. Tawa anak-anak berusia 9–12 tahun terdengar riuh saat mereka bersemangat mengangkat tangan, menebak nama kota yang baru saja disebutkan oleh seorang kakak dari PPI Bandirma.

Bukan tentang Jakarta, bukan pula tentang Bali, melainkan tentang Istanbul. PPI Bandirma sengaja membawakan cerita sebuah kota yang berdiri di antara dua benua di Timur Tengah tersebut dan membagikan pengalaman inspiratif mereka selama belajar di sana kepada anak-anak tersebut.

Selama tiga hari, 29–31 Agustus 2025, sekelompok mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Bandirma, Turki, hadir untuk berbagi cerita, pengalaman, dan sedikit nuansa budaya negeri perantauan mereka.

PPI-Bandirma-b.jpgAntusias anak-anak Rumah Belajar Merah Putih saat belajar bersam PPI Bandirma. (Foto: PPI Bandirma)

Kegiatan bertajuk PPI Bandirma Mengabdi ini bukan sekadar pengabdian, tetapi juga sebuah jendela kecil yang membuka wawasan anak-anak tentang dunia yang lebih luas.

Belajar Budaya dari Lomba dan Cerita

Hari pertama dimulai dengan perkenalan budaya Turki. Anak-anak diajak mengenal ikon-ikon terkenal seperti Hagia Sophia, Cappadocia, hingga kebun tulip di Istanbul.

Mereka mengenalkan berbagai tempat indah tersebut melalui gambar dan cerita interaktif yang ditampilkan melalui layar proyektor kecil. Beberapa dari mereka tampak terkesima mendengar bahwa ada negara yang wilayahnya berada di dua benua sekaligus.

Tak berhenti di sana, para pelajar PPI Bandirma mengajak anak-anak mewarnai gambar balon udara khas Cappadocia. Kertas warna-warni itu  menambah keindahan area belajar semi permanen sederhana yang mereka gunakan.

“Bahagia banget bisa tahu tentang Turki. Aku jadi tahu kalau di sana ada budaya yang unik,” kata Lintang, salah satu anak binaan yayasan, sambil menunjukkan hasil karyanya.

Di sela kegiatan, beberapa kata sederhana dalam bahasa Turki ikut dikenalkan. Merhaba (halo) dan Teşekkürler (terima kasih) menjadi kata favorit anak-anak. Mereka berulang kali mengucapkannya sambil tertawa, mencoba menirukan logat kakak-kakak PPI Bandirma.

Jembatan Dua Negeri

Kayla Valincia, salah satu panitia, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari keinginan sederhana: membawa sepotong pengalaman perantauan kembali ke tanah air.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Sekecil apapun kontribusi, bisa menjadi berarti ketika disampaikan dengan tulus,” ujarnya.

Bagi anak-anak, pertemuan dengan para mahasiswa ini bukan sekadar sesi belajar. Itu adalah momen silaturahmi yang hangat, tempat mereka merasa diperhatikan, sekaligus diberi ruang untuk bermimpi. “Aku ingin suatu hari bisa lihat Turki langsung,” ucap Eilin, seorang peserta dengan mata berbinar.

PPI-Bandirma-c.jpgSeremonial pembukaan Bandırma Mengabdi berkolaborasi di Yayasan Rumah Belajar Merah Putih, Cilincing, Jakarta. (Foto: PPI Bandirma)

Kebanggaan yang Menular

Apresiasi juga datang dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Istanbul, Darianto Hartono, yang menilai langkah PPI Bandirma sebagai bentuk diplomasi budaya yang nyata.

“Saya bangga kepada adik-adik PPI Bandirma. Dengan semangat dan kerja keras, mereka tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga membawa nama baik Indonesia sekaligus memperkenalkan budaya negara lain dengan cara yang bijak,” ujarnya.

Ketika kegiatan berakhir dengan kunjungan ke Kebun Binatang Ragunan, anak-anak pulang dengan wajah cerah. Mereka membawa cerita baru—tentang Turki, tentang persahabatan, tentang dunia yang begitu luas.

Sementara itu, PPI Bandirma meninggalkan jejak pengabdian yang hangat: bahwa pertemuan sederhana bisa menumbuhkan mimpi besar, dan bahwa budaya mampu menjadi jembatan yang menghubungkan hati, meski berasal dari tempat yang jauh. (*)

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.