https://jakarta.times.co.id/
Berita

Banjir dan Longsor Rusak 147 Ribu Rumah di Sumatra

Selasa, 16 Desember 2025 - 22:32
Banjir dan Longsor Rusak 147 Ribu Rumah di Sumatra Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kiri). (FOTO: ANTARA/M Haris SA)

TIMES JAKARTA, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 147 ribu rumah mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pemerintah terus mempercepat langkah pemulihan pascabencana, termasuk pendataan kerusakan permukiman sebagai dasar perencanaan hunian bagi warga terdampak.

“Sebanyak 147 ribu lebih rumah mengalami kerusakan dari kategori ringan hingga berat. Data ini menjadi acuan utama dalam perencanaan pembangunan hunian sementara dan hunian tetap,” ujar Abdul Muhari di Banda Aceh, Selasa (16/12/2025), mengutip ANTARA.

Aceh Jadi Wilayah dengan Kerusakan Terbesar

BNPB mencatat Provinsi Aceh sebagai wilayah dengan jumlah rumah rusak terbanyak, mencapai 106.058 unit. Rinciannya, sebanyak 46.779 unit rusak ringan, 22.951 unit rusak sedang, dan 36.328 unit rusak berat.

Tiga daerah di Aceh dengan dampak paling signifikan adalah Kabupaten Aceh Utara sebanyak 36.964 unit, Aceh Timur 18.914 unit, serta Aceh Tamiang 10.720 unit rumah rusak.

Di Sumatera Utara, total rumah rusak tercatat 28.708 unit, terdiri atas 19.651 unit rusak ringan, 3.899 unit rusak sedang, dan 5.158 unit rusak berat. Dari jumlah rumah rusak berat tersebut, 1.068 unit dilaporkan hilang atau hanyut terbawa banjir.

Wilayah dengan kerusakan terbesar di Sumatera Utara meliputi Kabupaten Langkat (11.273 unit), Tapanuli Tengah (6.481 unit), dan Tapanuli Selatan (4.624 unit).

Sementara itu, di Sumatera Barat tercatat 12.451 unit rumah rusak, dengan rincian 6.933 unit rusak ringan, 2.959 unit rusak sedang, dan 2.559 unit rusak berat. Dampak terparah terjadi di Kota Padang sebanyak 5.497 unit, disusul Padang Pariaman 3.490 unit dan Agam 1.540 unit.

Hunian Dibangun dengan Prinsip Mitigasi Bencana

Abdul Muhari menegaskan bahwa seluruh data kerusakan telah melalui proses pendataan rinci dan verifikasi, guna memastikan pemulihan berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Data ini menjadi dasar perencanaan pembangunan hunian, baik relokasi maupun pembangunan kembali di lokasi semula, khususnya bagi rumah rusak ringan,” ujarnya.

Pembangunan hunian di lokasi awal akan tetap mempertimbangkan aspek mitigasi bencana, baik struktural maupun nonstruktural. Rumah dengan kategori rusak ringan masih memungkinkan dibangun kembali di lokasi semula dengan penataan lingkungan yang lebih aman.

“Sementara rumah rusak berat dan yang berada di zona rawan akan diarahkan ke skema relokasi yang lebih layak dan aman. Skema ini masih dibahas bersama pemerintah daerah,” katanya.

Korban Jiwa Capai 1.053 Orang

Selain kerusakan permukiman, BNPB juga mencatat jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor mencapai 1.053 orang hingga Selasa (16/12). Secara rinci, korban meninggal di Aceh sebanyak 449 jiwa, Sumatera Utara 360 jiwa, dan Sumatera Barat 244 jiwa. Sebanyak 200 orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Jumlah pengungsi tercatat mencapai 606.040 jiwa, dengan mayoritas berada di Aceh sebanyak 571.201 jiwa, disusul Sumatera Utara 21.579 jiwa, dan Sumatera Barat 13.260 jiwa.

“Pemerintah memastikan seluruh kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari pangan, air bersih, layanan kesehatan hingga dukungan psikososial, terus terpenuhi melalui koordinasi lintas kementerian dan mitra kemanusiaan,” tutur Abdul Muhari. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.