TIMES JAKARTA, JAKARTA – Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Jon Finer menuding Pakistan kemungkinan akan bisa menyerang Amerika Serikat.

Tudingan yang disampaikan Kamis (19/12/2024) kemarin itu terkait dengan pengembangan kemampuan rudal balistik jarak jauh yang dilakukan Pakistan 

"Kemampuan rudal balistik jarak jauh yang dikembangkan itu pada akhirnya memungkinkannya menyerang sasaran di luar Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat," kata Jon Finer seperti dilansir Reuters.

Pakistan sedang mengembangkan rudal yang mungkin saja bisa digunakan untuk menyerang Amerika.

Dalam pidatonya di hadapan Carnegie Endowment for International Peace di Washington, Jon Finer menambahkan, bahwa perilaku Islamabad menimbulkan “pertanyaan nyata” mengenai niatnya.

"Sejujurnya, sulit bagi kami untuk melihat tindakan Pakistan selain sebagai ancaman terhadap Amerika Serikat," katanya.

Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS itu juga mengatakan, bahwa Pakistan berupaya mendapatkan teknologi rudal yang semakin canggih, mulai dari sistem rudal balistik jarak jauh hingga perangkat keras, yang memungkinkannya menguji mesin rudal yang jauh lebih besar.

Pernyataan pejabat senior Amerika itu muncul sehari setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan penerapan sanksi baru terhadap program rudal Pakistan.

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam tindakan Amerika tersebut, menggambarkannya sebagai tindakan yang disesalkan dan bias, dan mengatakan bahwa tindakan tersebut akan membahayakan stabilitas regional dengan “berusaha menyoroti kesenjangan militer,” mengacu pada persaingan antara Pakistan dan India, dua kekuatan nuklir di Asia.

April lalu, Washington menjatuhkan sanksi terhadap 4 entitas komersial asing yang dituduh terkait dengan program rudal balistik Pakistan.

Pakistan memiliki gudang rudal balistik jarak jauh, termasuk rudal Shaheen

Pakistan melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya pada tahun 1998, menjadi negara ketujuh yang melakukannya, dan Buletin Ilmuwan Atom memperkirakan bahwa persenjataan nuklir Pakistan berisi sekitar 170 hulu ledak. (*)