https://jakarta.times.co.id/
Berita

Pentingnya Peran Ahli Gizi Dalam Menyukseskan Program MBG

Minggu, 13 Juli 2025 - 09:00
Pentingnya Peran Ahli Gizi Dalam Menyukseskan Program MBG Ketua DPP PERSAGI Bidang Ilmiah, Dr. Marudut Sitompul, MPS. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)

TIMES JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PP PERSAGI) menyampaikan pentingnya peran ahli gizi untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PERSAGI Bidang Ilmiah, Dr. Marudut Sitompul, MPS., saat Temu Ilmiah Nasional PERSAGI 2025 mengusung tema "Kemandirian Ahli Gizi Mengawal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Berkesinambungan" di Jakarta pada Jumat (11/7/2025).

“Dalam Temu Ilmiah Nasional PERSAGI, yang pertama kali digelar. Fokusnya adalah pada kemandirian ahli gizi dan dukungan terhadap program MBG,” ucap Dr. Marudut dikutip dari pernyataannya pada Minggu (13/7/2025).

Dr. Marudut mengatakan, sebagai organisasi profesi dengan lebih dari 53.000 anggota yang tersebar di 35 DPD dan seluruh kabupaten/kota di Indonesia, PERSAGI memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan makanan MBG memenuhi prinsip aman, bergizi, dan menyehatkan.

Menurutnya, PERSAGI juga menyoroti pentingnya pengolahan makanan. Seperti, telur yang direbus dini hari untuk diberikan pagi hari harus disimpan dengan baik agar tidak memicu pertumbuhan bakteri.

“Oleh karena itu, saran seperti penyediaan lemari pendingin di sekolah juga disampaikan sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan pangan,” ujarnya.

Meskipun belum melakukan evaluasi penuh, ia menjelaskan bahwa beberapa anggota PERSAGI sedang mengumpulkan data baseline untuk menilai status gizi anak-anak penerima manfaat.

“PERSAGI mengkhawatirkan bahwa di kota-kota besar, anak-anak mungkin masih membeli makanan tidak sehat meski sudah mendapat MBG, karena uang jajan yang berlebih,” jelasnya.

“Di sisi lain, di daerah pedesaan, makanan mungkin dikonsumsi dengan lahap, tetapi tantangannya adalah menjaga keamanan pangan. Sejumlah kasus keracunan makanan menjadi perhatian. PERSAGI menyarankan agar pelaksanaan MBG tetap mengikuti protap yang ketat,” sambungnya.

Meskipun belum semua bisa melakukan monitoring atau masih terbatas, Dr. Marudut menerangkan idealnya, dalam satu SPPG (Satuan Pemenuhan Penyediaan Gizi), terdapat minimal dua ahli gizi untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan.

“Kontribusi profesi ahli gizi sangat penting dalam mewujudkan generasi emas 2045. Dengan semangat kolaborasi, PERSAGI siap mendukung program MBG demi masa depan Indonesia yang lebih sehat,” tegasnya.

Temu Ilmiah Nasional PERSAGI

Dalam kegiatan Temu Ilmiah Nasional dihadiri sekitar 300 orang peserta secara luring dari seluruh Indonesia. Ada pula peserta daring dari kawasan Indonesia Timur, Tengah, dan Barat.

Temu Ilmiah Nasional yang pertama kali digelar ini fokusnya adalah pada kemandirian ahli gizi dan dukungan terhadap program MBG. Karenanya, para ahli gizi dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menyamakan visi dan peran profesional masing-masing.

Melalui forum yang digelar secara efektif selama 2 hari, para peserta mendapatkan wawasan dari para guru besar, termasuk pengalaman dari Prof. Naomi Aiba, R.D., Ph.D. dari Jepang terkait program makan siang di Jepang.

“Harapan dari acara ini adalah agar ahli gizi di seluruh Indonesia semakin siap mendukung pemerintah. Salah satu bentuk konkret kontribusi PERSAGI adalah menyusun menu standar MBG yang telah disahkan oleh Kementerian Kesehatan. Ke depan, PERSAGI juga berharap dapat dilibatkan dalam proses monitoring pelaksanaan MBG,” tandas Dr. Marudut. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jakarta just now

Welcome to TIMES Jakarta

TIMES Jakarta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.