TIMES JAKARTA, JAKARTA – Sebagai respons terhadap ketegangan yang muncul setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan minatnya untuk mengambil alih kendali atas Greenland, Pemerintah Denmark baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk meningkatkan anggaran pertahanannya di kawasan Arktik.
Denmark mengalokasikan dana sebesar $2,05 miliar dalam upaya untuk memperkuat kehadiran militer di wilayah yang strategis namun kurang terjamin keamanannya. Langkah ini diambil sebagai respons keras niat Trump atas kendali Greenland, pulau besar yang secara semi-otonom merupakan bagian dari Kerajaan Denmark.
Pernyataan Trump yang menyebutkan bahwa Greenland adalah wilayah vital bagi keamanan nasional AS memicu diskusi internasional yang mempengaruhi kebijakan pertahanan Denmark. "Greenland adalah wilayah yang sangat penting untuk keamanan global dan harus dipertahankan dalam kontrol yang lebih ketat," kata Trump pada awal Januari.
Meskipun ketegangan ini lebih terkait dengan pengaruh politik dan ekonomi, masalah militer di Arktik juga menjadi perhatian utama.
Denmark, meskipun memiliki tanggung jawab atas pertahanan Greenland, dihadapkan pada kenyataan bahwa kemampuan militernya di wilayah tersebut sangat terbatas.
Greenland, yang luasnya empat kali lipat dari wilayah Prancis, merupakan wilayah yang sulit dijangkau dan memiliki sedikit infrastruktur pertahanan. Di tengah masalah anggaran dan sumber daya yang terbatas, Denmark hanya mengoperasikan beberapa aset militer yang usang, termasuk empat kapal inspeksi tua, satu pesawat pengintai Challenger, serta 12 patroli luncur anjing.
Kehadiran ini jelas tidak cukup untuk menjaga dan mempertahankan wilayah yang begitu luas dan strategis.
Namun, dengan ketegangan yang semakin meningkat, terutama setelah pernyataan Trump, Denmark mulai mengambil langkah-langkah nyata untuk memperkuat kehadiran militernya di Arktik.
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund, dalam konferensi pers pada 27 Januari, mengungkapkan bahwa anggaran pertahanan baru tersebut akan digunakan untuk memperbarui kekuatan militer di kawasan tersebut.
Rencana tersebut mencakup pembelian tiga kapal baru Angkatan Laut, peningkatan jumlah drone pengintai jarak jauh, serta peningkatan kemampuan pengintaian satelit yang akan memperkuat pemantauan wilayah Arktik.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Denmark untuk memastikan keamanan Greenland dan wilayah sekitarnya, yang juga menjadi kawasan yang semakin menarik bagi negara-negara besar, terutama dalam konteks persaingan geopolitik dan perubahan iklim yang membuka jalur pelayaran baru.
Sebagai tambahan, Denmark mengalokasikan bagian dari anggaran pertahanannya yang mencapai $26 miliar untuk periode sepuluh tahun yang dimulai tahun lalu untuk memperkuat pertahanan Arktik.
Militer AS juga memiliki kehadiran permanen di Greenland, tepatnya di Pangkalan Antariksa Pituffik yang terletak di bagian barat laut pulau tersebut. Pangkalan ini sangat strategis bagi sistem peringatan dini misil balistik AS, mengingat rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara melewati Greenland.
Keberadaan Pangkalan Pituffik menunjukkan betapa pentingnya wilayah Arktik dalam konteks keamanan internasional, yang semakin menjadi fokus utama dalam pertarungan global atas pengaruh dan sumber daya alam.
Pemerintah Denmark juga menunjukkan komitmennya untuk bekerja sama dengan negara-negara sekutu dalam menjaga kestabilan kawasan ini. Dalam beberapa bulan mendatang, partai-partai politik di Denmark diperkirakan akan mencapai kesepakatan untuk lebih banyak mengalokasikan dana ke sektor pertahanan, dengan fokus pada peningkatan kemampuan militer di Arktik.
Kesepakatan ini diharapkan akan diselesaikan pada paruh pertama tahun ini.
Keamanan Greenland dan Arktik menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya aktivitas negara-negara besar, seperti Rusia dan China, yang semakin menaruh perhatian pada kawasan ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, China, misalnya, telah berusaha memperluas pengaruhnya di Arktik dengan berbagai investasi infrastruktur dan kerja sama dengan negara-negara pesisir Arktik. Ketegangan ini menunjukkan bahwa kawasan yang sebelumnya dianggap terisolasi kini menjadi medan persaingan global yang semakin sengit.
Dalam konteks ini, penguatan pertahanan Denmark di Greenland bukan hanya tentang mempertahankan wilayah semata, tetapi juga tentang memastikan stabilitas kawasan yang semakin strategis dalam peta geopolitik global.
Ke depan, langkah-langkah yang diambil oleh Denmark akan menentukan bagaimana negara ini dapat menjaga kedaulatan wilayahnya, sekaligus berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan Arktik yang penuh tantangan ini.
Pewarta | : VOA Indonesia |
Editor | : Faizal R Arief |